Chào các bạn! Truyen4U chính thức đã quay trở lại rồi đây!^^. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền Truyen4U.Com này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 29 : Reuni

"Bunuh! Bunuh! Bunuh!"

Di sebuah gang kecil, Amu sedang menusuk-nusuk seorang mayat.

Sang pemuda dan si gadis yang mencari pekerjaan kebetulan melewati gang itu. Mereka melewatinya tanpa sadar sama sekali.

Amu menoleh ke arah mereka. Gerakan pisaunya terhenti dan dia memperhatikan setiap pergerakan mereka berdua.

"Kalau tidak salah ... namamu Kila, ya?"

"Keyla!"

"Oh, iya, itu."

Mata Amu terpaku kepada sang pemuda. Kalau tidak salah, Yamu pernah bilang, "nama kakakmu itu ...."

"Aruo."

"Hm? Apa?"

Keyla membuang wajah, "tidak apa, hanya memanggil."

"Oh, begitu," balas Aruo cuek.

Keyla menggembungkan pipinya. Amu merasa tertarik, jadi dia diam-diam mengikuti mereka.

Sementara itu, Yamu dan Slash mencari ke seluruh kota. Mereka semakin terkejut dengan kasus bunuh diri gantung massal yang baru saja bocor ke publik.

"Berdasarkan data, waktu aslinya bersamaan dengan pembantaian itu. Polisi seharusnya bisa menutupi berita seperti ini jika mereka mau," Slash berasumsi.

"Pasti ada suatu alasan, atau mereka sudah tahu bahwa pelakunya adalah Amu."

Mendecakkan lidah, "dia mengalami hal yang sama denganku. Ketika Amu menyebut nama itu, apa yang kamu pikirkan?"

"Awalnya aku berpikir itu adalah nama dari cermin legendaris, tetapi setelah mendengar ceritamu, aku yakin bahwa bukan itu."

Mencari dengan teliti, "ya ... itu adalah nama dari seorang Tuo penyendiri. Dia adalah salah satu dari Yuo penyendiri yang netral dan bisa berubah menjadi jahat atau baik sesuai kondisi makhluk yang menariknya."

Yamu mendecakkan lidahnya sekali lagi. "Ya ampun, dari sekian banyak roh, kenapa harus dia?"

Slash berpikir. "Ini hanya perasaanku saja ... atau kamu mengenalnya."

"Benar," menarik tangan Slash, "whoah!"

"Aku mengenalnya," berputar-putar, "dialah yang hampir merasukiku ... bertahun-tahun lalu!"

Yamu melemparkan Slash ke jalanan. Setelah meluapkan kekesalannya, Yamu menepuk-nepuk telapak tangannya dan meninggalkan Slash tanpa merasa bersalah.

"Woi Yamu!" Slash menggerutu di jalanan.

***

"Ha ... kita tidak mendapatkan pekerjaan lagi hari ini."

Keyla menghela nafas, "tolong makan malamnya, ya."

"Aku tidak yakin kita diberi jatah, tapi akan kuusahakan."

Aruo dan Keyla sudah dianggap terlalu dewasa sehingga mereka tidak diberikan makanan secara cuma-cuma. Itulah sebabnya mereka disuruh untuk mencari pekerjaan, agar dapat membiayai hidup mereka sendiri.

"Ho ... jadi ini rumah kalian, ya?"

Keyla dan Aruo dengan sigap berbalik. "Siapa kau?!"

Mereka memasang kuda-kuda dan dalam posisi siaga. Pengurus panti asuhan di dalam merasakan ancaman dan dia menjadi waspada.

"Anak-anak, hari ini kalian ada pelajaran tambahan. Segeralah pergi ke ruang bawah tanah."

"Baik~ !" jawab anak-anak serempak. Pengurus lain yang mengetahui maksudnya mengangguk dan menemani anak-anak turun ke bawah. "Hati-hati dalam melangkah, ya."

Setelah mereka semua turun, pintu itu ditutup dan dikunci dengan rapat. Tidak sembarangan pintu. Pintu itu menggunakan campuran logam kuat agar tahan dari serangan berat.

Pengurus panti asuhan itu mengambil sebuah tongkat hitam aneh dengan garis putih di dekat setiap tepinya.

"Hawa jahat ... dideteksi. Melakukan pembasmian."

***

"Sekali lagi kutanya, siapa kau?!"

"Hm ... siapa, ya~ ?" Amu muncul di belakang Keyla.

Keyla dengan sigap berbalik dan ingin memukulnya, tetapi gadis itu sudah menghilang.

"Aku di sini, lho~ " ucapnya berdiri di belakang Aruo.

"Menghindar!" Aruo menunduk dan Keyla melesat ke arahnya, sayangnya lagi-lagi Amu menghilang dari hadapan Keyla.

"Hebat sekali kerja sama kalian. Anak pintar, anak pintar," Amu mengelus kepala mereka berdua.

Aruo tersadar dan mengingat sensasi ini.

Tanpa berhenti, Keyla langsung mengubah gerakannya menjadi berlari. Dia berlari ke tembok panti asuhan kemudian melompat dan mendorong tubuhnya menggunakan kaki sebagai pegas.

Dorongan Keyla terlalu kuat sehingga meninggalkan bekas lecet pada cat di tembok.

"Kamu akan membayarnya!"

"Oh!" Amu tidak bisa menghindar dengan tepat jadi dia memilih untuk menangkis serangan Keyla. Di saat itulah Keyla tersenyum.

Aruo menyadari senyumannya seolah mengatakan "bukan kamu saja yang menyadarinya!"

Menggunakan kesempatan ini, Aruo langsung berlari cepat dan berputar dengan tajam untuk langsung memeluk Amu. Amu mengingat sensasi ini dan dia menjadi lengah.

"Rasakan ini makhluk jahat! Keluarlah dari tubuh Amu!"

Sebuah kepalan melesat ke arah Amu. Dia langsung merubah gerakan dan menyentuh kepala Amu dengan sentuhan lembut. Keyla mengelus-elus kepalanya.

Ketika pengurus panti asuhan hendak membuka pintu, perasaan yang dia rasakan sebelumnya sudah tidak ada. Dia langsung membuka pintu dan menyaksikan ketiga anak yang saling memberi kasih sayang.

Karena merasa tidak pantas untuk melihatnya, pengurus panti asuhan dalam diam perlahan-lahan berusaha menutup pintu dengan rapat tanpa suara.

Dua orang baru saja tiba di tempat kejadian dengan terengah-engah. Itu adalah Yamu dan Slash. Tampaknya mereka lelah karena berlari dari ujung kota ke ujung lainnya.

Membuang nafas, Slash tersadar, "itu Keyla dan Aruo! Gawat, Amu yang dikendalikan sedang menyerang mereka! Kita harus—"

"Tunggu, tenang Slash," Yamu memegangi tangannya.

"Aku tidak merasakan kehadiran Tuo itu lagi ...."

"Eh? Maksudmu ...."

"Tuo yang merasuki Amu telah menghilang."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen4U.Com