Chào các bạn! Truyen4U chính thức đã quay trở lại rồi đây!^^. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền Truyen4U.Com này nhé! Mãi yêu... ♥

Hurt In The Past 3 - [ Hospital ]

Lev terduduk di kursi depan ruang Emergency, menunggu Alisa-nee dan Victor serta Yuuri datang. Di dalam kepalanya ada banyak hal yang ia khawatirkan. Keadaan Yaku, anak-anaknya, dan apa yang akan terjadi selanjutnya.

'Apa yang akan terjadi, terjadilah...
Tapi kumohon, jangan pergi dari sisiku lagi,' batin Lev.

"Lev!" Alisa datang dengan wajah khawatir.

Dibelakangnya, Victor dan Yuuri menyusul. Tapi Lev tidak melihat Rio dan anak-anak lainnya.

"Bagaimana..?" tanya Yuuri.

Lev hanya menjawab dengan menggeleng pelan.

Seketika, suasana sunyi dan dingin yang mencekam itu membuat Lev makin takut kehilangan Yaku. Dia sudah berusaha untuk mendapatkannya kembali, dia tak akan melepaskannya dengan mudah begitu saja.

Alisa yang memperhatikan wajah Lev yang tertekuk itu terlihat sebal.

"Hoi! Jangan berpikiran negatif!" kata Alisa sambil menyikut Lev.

"Enggak kok! Siapa yang berpikiran negatif?" kata Lev mengelak.

Alisa membuang nafas panjang.

"Kelihatan sekali dari wajah mu itu. Kau pasti takut akan kehilangan Mori-chan lagi kan?"

Lev menghindari tatapan tajam Alisa yang terasa seperti menembus sampai ke hatinya.

"Benarkan?" tanya Alisa lagi.

"..Tidak..." Lev menjawab dengan sangat pelan.

"Baguslah!" Alisa tiba-tiba tersenyum lebar.

"Kau tidak perlu khawatir berlebihan! Mori-chan tidak selemah itu! Dia itu Omega kuat yang bahkan bisa menjaga dua buah bayi walaupun ini kehamilan pertamanya!" kata Alisa menggebu-gebu.

Lev tersenyum.

"Ya! Morisuke itu kuat!"

Lev baru ingat kalau anak kembar itu sangat sulit didapat saat kehamilan pertama. Kalaupun ada, pasti akan sangat sulit menjaganya. Tapi Yaku bisa menjaga dua anak bayi didalam perutnya selama 7 bulan pada kehamilan pertamanya! Itu sudah sangat hebat sekali!

Mungkin dua anak itu sedang menjahili ayah mereka, mungkin juga mereka sudah tidak sabar untuk datang ke dunia. Memang masih terlalu cepat, tapi Lev tidak keberatan untuk menyambut mereka berdua sedikit lebih cepat.

"Papa!!" Koutaro berteriak dan berlari langsung memeluk Lev.

"Kou?!" Lev kaget.

Ternyata Rio baru datang bersama anak-anak karena lalu lintas yang padat.

"Koutaro-sama! Jangan berlarian di rumah sakit!" Rio yang menyusul terlihat lelah dan kerepotan.

Lev tertawa kecil. Dia memangku Kou dan memeluknya.

"Kou, jangan merepotkan Rio, ya?" kata Lev.

"Hehe, iyaa.." jawab Kou dengan cengiran khas-nya.

"Pintar! Papa sayang banget sama Kou!" kata Lev tiba-tiba.

"Hum? Iya, Kou juga sayang Papa!" Koutaro yang agak bingung tetap menjawab Lev dengan senyuman lebarnya.

Lev tersenyum. Seingatnya, Rumah Sakit ini adalah tempat pertemuannya dengan Koutaro untuk pertama kali. Anak angkat pertamanya yang selalu heboh itu...

Koutaro memandang wajah Papanya yang tersenyum lebar.

"Kenapa? Papa senang ya?" tanya Koutaro.

"Iya, soalnya Papa inget kamu, jadi gak sedih lagi deh!" Lev tertawa kecil.

"Mamanya Kou juga seheboh Kou loh! Mau denger ceritanya gak?" kata Lev tiba-tiba.

"Mau!"

"Jadi, waktu itu..."

Flashback On

"duh, kenapa yang datang harus Lev-nii sih?" kata Y/N sebal.

"Yaudah sih, masih mending dijenguk!"

"Tapi kan, Lev-nii gak bisa masak! Makanan rumah sakit tuh gak ada rasanya... Jadi aku tuh maunya dimasakin sama Otou-san!" Y/N makin sebal.

"Sst! Jangan berisik, ganggu!" kata Lev yang malas mendengar ocehan Y/N.

"Apasih! Orang aku gak ganggu! Yang ganggu itu kalo aku nangis meraung-raung!" teriak Y/N.

"Huwweee!!"

"Berisik! Aku sumpelin kaos kaki nih!" Lev emosi mendengar suara tangisan.

"Bukan aku!!" Y/N menatap nyalang kakak laki-lakinya yang menyebalkan itu.

"Loh, terus siapa dong?" Lev bingung.

Lev mempertajam pendengarannya dan mendengar suara tangisan dari luar kamar Y/N.

"Bentar, aku liat dulu." Lev berdiri dan melihat keluar kamar.

Didepannya ada dua orang yang membuat keributan itu. Satunya seorang wanita yang menangis tersedu-sedu dan satunya lagi seorang gadis yang kebingungan.

Gadis itu berusaha menenangkan sang wanita yang kemungkinan ibunya itu.

"Udah Ma, ganggu tau... Kasihan orang-orang yang lagi sakit..." kata si Gadis.

"Gimana mama mau tenang?! Kamu hamil loh! H-A-M-I-L! Astaga!! Kami-Sama, tolong aku... Hiks..." Sang Ibu makin kencang menangis.

"Yaudah, kan hamil itu punya anak kan? Bagus dong!" kata si Gadis yang sepertinya terlalu polos untuk mengerti.

"Duh, kamu tuh bodoh ya? Terlalu polos nyerempet bego tuh begini, ya?" kata sang Ibu.

"Apaan sih Mama! Kok jadi ngatain aku?"

"Ya kamunya! Apa kata orang kalo tahu kamu udah hamil padahal masih SMA? Mama bisa dibilang gak bisa ngurus anak yang bener! Tau gak?" Sang Ibu kesal sekali dengan anaknya.

"Oya? Tapi kan, bagus aku punya anak... Bukannya lebih cepat lebih bagus ya?" Gadis itu malah makin bingung.

"Duh, kok kamu bisa sebodoh ini sih!! Bokuto Keara yang cantik, hamil saat SMA itu gak baik! Lagian gimana caranya kamu bisa ngurus bayi sambil sekolah?" Sang Ibu terus memarahi Gadis itu.

"Umm... Itu..."

"Terus, uang buat lahiran darimana? Uang buat kebutuhan bayi gimana? Lagian, Bapak anak kamu itu juga gak tau kan, siapa? Keara, mama pusiiiing..." lanjutnya.

"Ano... Maaf tapi, adik saya agak sedikit terganggu dengan suara keras kalian berdua..." Lev akhirnya menengahi mereka.

"..Kamu siapa?" tanya sang Ibu.

"Eh? Saya Lev Haiba, adik saya Y/N Haiba dirawat di kamar sebelah," jawab Lev.

"Adikmu sakit?" tanya Keara, si Gadis yang katanya sedang hamil itu.

"Iya, sakit tumor..." jawab Lev agak tidak enak.

"Hee... Semoga cepat sembuh deh!" kata Keara dengan senyum mengembang.

Lev kaget karena ternyata senyum Keara sangat manis dan hangat. Membuatnya sedikit terpukau.

"Aku yakin dia tidak tahu apa itu tumor..." kata sang Ibu—alias Nyonya Bokuto itu menghela nafas.

"Yasudah sih! Keara salah mulu!" kata Keara kesal.

Lev tertawa kecil.

Tiba-tiba Nyonya Bokuto memperhatikan Lev dari bawah sampai ke atas. Dan tentu saja, Lev risih diperhatikan seperti itu.

"Humm... Bisa nih..."

"Maaf? Kenapa ya?" Lev bingung.

Flashback Off

"Terus? Kok berenti cerita? Lanjut dong!" pinta Tetsuro yang ternyata mendengarkan sejak awal.

"Selanjutnya Nyonya Bokuto meminta ku untuk membayarkan persalinan dan semua biaya perawatan sang bayi. Y/N malah menertawakanku yang kerepotan saat itu!" lanjut Lev.

"Terus? Papa kok malah ngangkat Kou-nii jadi anak? Kan, minta tolong bayarin biaya persalinan sama perawatan Kou doang..." Kenma bingung.

"Karena..."

Flashback On

"Ihh!! Aku pusing! Kenapa Kou nangis melulu sih? Aku masih banyak tugas! Mamaaa!" Keara memegangi kepalanya yang berdenyut.

"Yasudah, titipkan pada Haiba-San saja!"

Keara segera menelepon Lev dan berkata, "moshi-moshi, Haiba-san!! Aku nitip Kou ya! Boleh kan? Aku sibuk nih... Makasih!"

Flashback Off

"Terus Kou gak mau pulang deh! Karena Mama Kou masih SMA dan akta kelahiran Kou pake namanya Papa, Kou Papa yang urus dulu sampai lulus sekolah. Nanti Kou juga harus pulang ke rumah Mama Keara," jelas Lev akhrinya.

"Tapi, Kou mau sama Papa Lev dan Mama Mori..." Koutaru memelas menatap wajah Lev seperti anak anjing yang meminta untuk dipungut.

Lev tersenyum senang.

"Iya, untuk sekarang Kou masih anaknya Papa Lev sama Mama Mori kok!!"

Koutaro segera mengeluarkan senyum selebar mungkin dan memeluk Lev

Lalu seorang dokter keluar dari dalam ruang Emergency dan menghampiri Lev yang segera berdiri.

"Tuan Haiba? Saya ingin berbicara berdua dengan anda, tentang persalinan Nyonya..."

"Ya..?"

***

HAII SEMUAA!!
Kangen gak? Ya kangen lah! Masa enggak...

Seribu satu maaf dari Mari untuk kalian karena gak update hampir satu bulan padahal janjinya cuma hiatus dua minggu... Gomen!! X<
Hape mari rusak... Biasalah ya, hape kentank...

Sebagai gantinya Mari bakal UP Chap selanjutnya secepatnya... Masih dalam tahap perbaikan karna banyak salahnya...

Demikian, Chap ini Mari tutup dengan rasa penyesalan Mari dan rasa penasaran kalian yang masih digantung... Ahaha!

See you next time!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen4U.Com