Chào các bạn! Truyen4U chính thức đã quay trở lại rồi đây!^^. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền Truyen4U.Com này nhé! Mãi yêu... ♥

Pregnancy 6 - [ Hello, baby's! ]


"Tuan Haiba? Saya ingin berbicara berdua dengan anda, tentang persalinan Nyonya..."

"Ya..?"

Lev segera berdiri dari duduknya dan menatap sang dokter dengan tatapan khawatir.

"Sebelumnya, saya ingin memberi tahu bahwa persalinan akan dilaksanakan hari ini karena air ketuban yang sudah pecah. Saya ingin menyarankan untuk melakukan operasi Caesar."

Lev mendengarkan penjelasan sang dokter dengan seksama.

"Kehamilan kembar dan umur janin yang masih 29 minggu menjadi penyebab kedua bayi tersebut sungsang. Kepala bayi berada di atas sementara kakinya yang ada di bawah akan menyulitkan persalinan normal. Di tambah air ketuban yang sudah semakin sedikit membuat bayi sulit untuk berputar," jelas sang dokter.

"Kalau begitu, operasi Caesar akan dilakukan sekarang?" tanya Lev.

Sang dokter menghela nafas.

"Kami juga sangat ingin melakukan operasi tersebut secepatnya, namun Nyonya Haiba berkata kalau dia akan melahirkan kedua bayinya secara normal dan tidak mau melakukan operasi Caesar."

"Morisuke yang mengatakannya?" Lev terbelalak tak percaya.

"Ya. Namun saya hanya ingin memberitahu hal ini kepada anda. Kedua bayi tersebut dapat lahir secara normal masih memungkinkan. Walaupun lahir dengan normal, tidak menutup kemungkinan bayi memiliki sedikit kelainan, juga nyawa sang Ibu yang sangat dipertaruhkan disini," jawab sang dokter.

Ya Tuhan, apa lagi ini...

"Bolehkah..?" Lev menoleh ke arah pintu ruang Emergency.

"Silahkan."

Lev segera masuk ke dalam ruangan Emergency tersebut dan menatap Yaku yang memegangi perutnya dengan tubuh yang bergetar hebat menahan rasa sakit. Tak ayal, suara ringisan serta tangisan yang menyayat hatinya juga keluar dari mulut Yaku.

Yaku terlihat begitu menderita...

"Lev.. sakith... Hs.. hiks..."

"Morisuke..." Lev memanggil istrinya yang kesakitan itu.

"Hik... Lev..."

"Shh... Aku disini.."

Lev mengelus surai cokelat Yaku menenangkan. Dia tersenyum lembut dan menatap Yaku dengan penuh cinta.

Ah, Yaku suka senyum itu. Senyum hangat yang ramah. Senyum yang menenangkan. Senyum yang membuatnya tetap kuat. Senyuman berharga dari orang tercintanya.

Yaku menarik nafas perlahan, rasa sakit dari kontraksi yang dirasakannya menjadi lebih baik. Berjuang untuk kedua bayi yang sangat berharga baginya. Ini bukan apa-apa bagi Yaku. Dia akan memastikan kedua anak itu tetap hidup walaupun nyawa taruhannya, dan Lev tahu itu.

Lev tahu Yaku tidak akan menerima penolakan darinya. Walaupun Lev tidak menyetujuinya, Yaku akan tetap bersikeras.

"Jadi.. kau memilih untuk melakukannya dengan normal..?" tanya Lev hati-hati.

"Hh... Iya... Tidak apa-apa, aku baik-baik saja.." kata Yaku—yang bahkan sudah sangat kesulitan hanya untuk berbicara saja.

"..Tidak apa-apa...?"

Yaku mengangguk kecil.

"Akh!!" Yaku meringis memegangi perutnya.

Lev yang panik berdiri dan memegang perut yaku. "Morisuke! Ini... Tidak bisa..! Aku–"

"Lev.." Yaku memegang wajah Lev perlahan. "Tidak apa-apa, aku bisa.."

"Bagaimana dengan ku..? Kamu tidak bisa begini! Aku yang tidak bisa melepaskan mu Morisuke!! Aku yang tidak bisa..!!" Lev memegang tangan Yaku.

"Lev, aku bisa.. dan aku yakin kamu juga bisa... Kamu tidak mau berjuang bersama ku?"

"Morisuke.. bukan begitu!" Lev menggenggam tangan Yaku lebih erat.

"Kalau begitu ayo berjuang... Jangan menatapku dengan air mata berlinang dong!" tawa Yaku.

"..A- aku tidak menangis!"

Lev mengusap air matanya yang hampir jatuh.

Dia tahu ini percuma. Dia tahu Yaku tidak akan merubah pikirannya. Lev tidak bisa melakukan apapun. Jadi Ia akan menaninya. Lev akan menemani Yaku dalam perjuangannya. Karena itu yang dilakukan oleh seorang pasangan. Menemani dan menyemangati.

"Baiklah, ayo kita lakukan.."

"Ya.."

***


Oke, Mari mau ngingetin aja...
Ini fanfict Mari yang awalnya memang dibuat hanya untuk iseng dan memenuhi asupan diri sendiri. Kalau merasa tidak cocok atau aneh membaca fanfict boy x boy omegaverse yang ngaco bin ajaib ini tolong untuk tidak menghujat dan berkata menyakitkan.

Mari hanya ingin memberi tahu saja, Omegaverse itu gak ada yang canon. AU Omegaverse itu berbeda. Setiap Author nya punya cara sendiri untuk menjalankan ceritanya. Sekian, terima Yakkun.

Eh, gak jadi terima Yakkun, si Lev ngamuk nanti... Terima Kasih aja yaa!!

Sankyuu—!!

***

Lev's POV

Yaku yang mengerang kesakitan menarik bajuku yang semakin kusut.

"Uaaaaarrggghh!!"

Erangan kesakitan lolos dari mulut Yaku, ini lebih kencang dari sebelumnya. Aku semakin khawatir...

Sudah setengah jam berlalu sejak persalinan dilakukan. Dan kedua bayi itu sepertinya tidak ada niatan untuk nampak sama sekali...

"Sebentar lagi... Tahan sebentar lagi..."

Aku bahkan tidak tahu siapa yang sebenarnya ku tenangkan, Yaku atau diriku sendiri?

Huft... itu tak penting sekarang. Aku tak bisa berpikir jernih sedari tadi. Aku mencoba menanamkan kata-kata "Yaku akan baik-baik saja," yang tentunya tidak mudah di situasi seperti ini.

"Huh? Bayinya terdorong keluar secara normal dan tidak sungsang! Kepalanya terlihat!" Kata-kata Dokter membuatku kaget.

Walaupun aku bodoh, aku juga bisa mengerti kalau bayi yang terbalik itu tidak mungkin bisa keluar secara normal. Seharusnya yang keluar duluan adalah kakinya bukan? Jelas sekali kalau tadi kedua bayi itu terbalik. Kenapa sekarang keluar kepalanya duluan?

Ah, sudah satu jam berlalu ternyata. Selama satu jam itu, apakah mereka berusaha berputar? Tapi itu tidak mungkin! Air ketuban Yaku sudah sangat sedikit dan akan menyulitkan mereka kan?

Kepalaku rasanya hampir mau pecah memikirkan hal-hal rumit seperti ini...

"Sakiiiiiith!!!... Aaagh!"

Yaku menjambak rambutku kuat-kuat. Tentu saja hal itu sangat sakit. Tapi kesakitan yang ku tanggung, tidak seberapa dengan kesakitan yang dialami Yaku. Jadi aku membiarkannya.

"Shh... Tenang ya... Mereka akan baik-baik saja, kamu juga akan baik-baik saja... Aku janji."

Yaku mengerang keras. Saat itu terdengar suara tangisan bayi yang sangat kencang. Suara yang menyakit kan telinga, namun terdengar seperti suara malaikat kecil bagiku.

Seorang bayi telah lahir.

Astaga, aku ingin menangis...

"Bayi pertama, perempuan. Segera lakukan tes APGAR!" kata Dokter mengarahkan.

Setelah menyerahkan bayi perempuan pertamaku pada perawat, dokter terkejut saat melihat ke arah Yaku.

"Ini..!! Terlilit tali pusar!" katanya.

Aku menarik nafas panjang.

Apalagi yang terjadi kali ini..?

"Kh–!!"

Yaku memegang tangan ku erat. Matanya terbelalak menahan rasa sakit. Nafasnya yang tak beraturan seakan memperlihatkan penderitaannya.

Bayi perempuan pertama kami sepertinya lumayan lancar walau ada beberapa hambatan. Namun tidak dengan adiknya yang masih belum keluar sama sekali.

"Tangannya keluar lebih dulu. Ini akan sulit," kata sang Dokter.

Sulit.

Kata-kata yang membuatku khawatir. Tapi Yaku bahkan terlihat tidak peduli dan tetap berusaha sekeras mungkin.

"Arkh–! Uuurgg!!"

Tak berselang beberapa menit, suara isakan tangis bayi terdengar. Namun bayi kecil kami tidak menangis, hanya isakan menyakitkan saja yang terdengar. Membuatku khawatir tentu saja. Tapi sang Dokter mengatakan dengan tenang kalau bayi kecil itu sedang berusaha untuk bernafas pelan-pelan.

Bayi laki-laki kami yang kecil juga lahir dengan selamat. Dia sudah berjuang bersama dengan Yaku. Aku sangat senang. Rasanya seperti diguyur air hujan setelah hidup 40 tahun di padang pasir.

"Hey... Kamu sangat hebat... Terima kasih, Morisuke," kata ku di dekat telinganya.

"Uhh... Humn... Hh... hah..."

Yaku perlahan memejamkan matanya yang berair. Aku mengusap keringat yang berjatuhan di wajahnya. Mencium keningnya yang kecil dan mengusap kepalanya hingga Ia tertidur.

End of Lev's POV

***


Haii!! Mari udah up ya!!
Pas banget ini hari Jumat! Hehe...

Selamat untuk Lev dan Yaku atas lahirnya dua bayi imut nan lucu ini!! Terima kasih atas perjuangannya! Yakkun!! Terima kasih juga kalian udah baca book ini sampai sini!

You guys are the best!

Oh iya, buat kalian yang kepo sama Lea dan Raku, aku kasih tau ciri-cirinya dulu ya... Nanti kalo sempet aku buat art nya...

Lea itu mirip Alisa, rambutnya lurus air. Tapi warnanya Chocolate Peanuts kaya Yaku gitu. Matanya persis Lev. Dia juga tinggi, lebih tinggi dari Raku.

Raku itu mirip Yaku, rambutnya ikal dan sedikit panjang. Gayanya Lev gitu. Warnanya silver ya, bukan abu-abu. Matanya juga persis Lev. Tapi dia gak tinggi, average lah ya. Gak bisa dibilang tinggi juga. Intinya, mirip Yaku!

Oke! Sekian! Terima kasih!

See you next time!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen4U.Com