Terlambat, adalah hal yang umum dialami oleh siswa. Tak terkecuali remaja manis yang saat ini sedang kelimpungan mencari dasi untuk dipakainya, hingga membuat kamarnya bak kapal pecah.

Nazuan nizar ilham, adalah nama remaja manis itu. Tidak biasanya dia terlambat bangun, terlebih hari ini adalah hari Senin.

"Zuan! Udah jam berapa ini kamu belum berangkat juga?!"

Terdengar suara wanita yang sudah lanjut usia diikuti ketukan pintu dari balik pintu kamarnya. Zuan berhenti sejenak dari aktifitas mari membuat kamar menjadi kapal pecah untuk menjawab panggilan itu.

"Iya bentar!! Ini lagi nyari dasi, Bun" Jawab Zuan setengah berteriak. Ternyata suara wanita itu berasal dari Bunda Zuan.

Setelah menjawab panggilan sang Bunda, Zuan lanjut mencari dasinya. Remaja SMP itu berjalan mendekati tempat tidur, berjongkok lalu mengintip bagian bawah tempat tidur itu. Matanya melebar menemukan objek yang dicarinya selama kurang lebih 15 menit sudah berada di depan matanya, entah bagaimana dasi itu bisa berada di bawah tempat tidur. Zuan menelungkupkan tubuhnya lalu menjulurkan tangan untuk meraih dasi itu, namun sayang tangannya terlalu pendek untuk meraih objek itu.

Menarik tangannya lalu mendudukkan tubuhnya, matanya bergulir kesekeliling kamarnya mencari benda yang bisa membantunya untuk meraih dasi. Kepalanya berhenti pada salah satu sudut kamar, matanya menangkap sebuah sapu. Tanpa berlama-lama dia beranjak mengambil sapu lalu kembali ketempat semula. Setelah berusaha beberapa saat dasi itu sudah berada ditangannya.

"Huh! Akhirnya!" Dia bernafas lega. Dengan cepat Zuan memakainya asal lalu meraih tas sekolah dan kunci motor di meja belajarnya. Membuka pintu, ternyata masih ada sang Bunda yang menunggu.

"Udah?" Tanya sang Bunda sambil melihat penampilan anaknya yang berantakan.

"Udah, Bun! Aku berangkat dulu." Setelah menyalimi tangan sang Bunda Zuan berlari keluar rumah."