1. awal mula
Pov author
"Yvonne, sudah selesai kuliahnya?" tanya Sierra Liliacea, teman Yvonne Astercea.
Yvonne dengan semangat membalas pertanyaannya, "tentu saja sudah! Setelah ini kita harus meminta traktiran kepada kak Aralyn karena sudah membantunya kemarin."
"Kamu benar, mari kita habiskan uangnya," Sierra merangkul pundak Yvonne, dan mereka berdua tertawa bersamaan.
Mereka berdua memutuskan untuk menunggu Aralyn, di cafe yang tidak terlalu jauh.
Sierra sudah mengirimkan pesan, tentu saja agar sang kakak tingkat itu tidak bingung mencari kami.
"Kau seperti terlihat bahagia saat ini, apa ada sesuatu yang menarik, Yvonne?" tanya Sierra memperhatikan mimik wajah sahabatnya itu. Yvonne tidak lagi terlihat dingin, justru sekarang sudah mulai terbuka padanya dan Aralyn.
Yvonne tersenyum kecil, "aku senang karena kehidupan kuliah lebih menyenangkan daripada di SMA, karena tidak ada lagi ketemu ayah yang lalai pada putrinya."
Sierra ikut tersenyum, "kau layak mendapatkan kebahagiaan, walaupun tidak dari keluarga. Kan ada aku, dan kak Aralyn, jadi jangan sendiri ya, Yvonne."
Yvonne mengangguk, "tentang kak Aralyn, aku jadi keingat pas pertama ketemu, dia itu obsesi sekali ya ingin menjadi arkeolog."
"Benar, aku sih memang suka sejarah, tapi hanya sebatas penasaran saja. Itu sebabnya aku masuk seni," balas Sierra.
"Aku justru sangat menyukai sejarah, tapi aku selalu penasaran mengenai keadaan sosial mereka, ya intinya mengenai interaksi mereka itu loh."
"Itu sebabnya kau mengambil jurusan sejarah, bukan sosiologi?"
Yvonne mengangguk sekali lagi, "benar, aku selalu terobsesi yang berhubungan dengan masa lalu, bahkan tidak segan-segan juga mencari bahan riset saking penasarannya aku, haha."
"Wah?! Ternyata disini kalian? Kupikir kalian bakal memiliki tempat sepi, ternyata tidak toh," ucap seorang yang tiba-tiba datang, siapa lagi kalau bukan Aralyn Latezia.
Kedua sahabat yang sedang mengobrol itu terkejut, bahkan Sierra yang sedang minum sampai tersedak karenanya.
Aralyn menggaruk tengkuknya yang tidak datar, "yaampun, aku minta maaf tiba-tiba muncul, hehe."
"Hehe hehe, matamu hehe," ucap Yvonne dengan ketus.
Sierra yang sudah merasa baikan, hanya tertawa melihat mereka.
Mereka memang dekat bahkan Aralyn adalah sosok kakak bagi Yvonne, dan tentu saja juga bagi Sierra.
"Jangan galak begitu, nanti kita tidak ditraktirkannya loh."
Dan Yvonne memasang muka cemberutnya.
"A-apaaa?! Kalian mau memalak uangku? Tidak akan kubiarkan!" seru Aralyn dengan segala tingkah dramatisnya yang cukup membuat kedua adik angkatnya hanya bisa geleng-geleng kepala.
Begitulah keseharian mereka, sudah biasa, wajarkan saja.
***
Saat ini mereka bertiga sedang berada di kamar kos Aralyn, alasannya karena lagi-lagi kakak angkat mereka itu meminta membantu membuat tugas yang menumpuk.
"Hei, aku menemukan game Mo Dao Zu Shi yang karakter gamenya ini ga pernah muncul di donghua ataupun manhuanya loh," ucap Sierra kepada kedua orang di ruangan itu.
Yvonne yang penasaran segera bertanya, "apa tuh gamenya? Kenapa malah karakter yang tidak pernah muncul?"
Sierra mengangkat kedua bahunya, "aku juga tidak tau, tiba-tiba pesan anonim mengirimkan link aneh , awalnya aku kira penipuan ternyata ini sebuah game."
"Wah, bagi linknya, aku juga mau main," ucap Aralyn yang melupakan deadline tugasnya.
Sierra dengan segera mengirimkan link itu ke grup mereka, dan kedua temannya langsung saja mendownload game tersebut.
"girl love project? Gamenya cukup aneh, tokoh utamanya ini perempuan, bahkan karakter pembantunya juga perempuan. Padahal MDZS kan bukan genre ini," ucap Aralyn setelah menonton video pendek game tersebut.
Yvonne setuju, game tersebut aneh.
"Game ini seperti game cerita yang pernah kita mainkan, tapi kayaknya ini lebih seru karena bisa pilih karakter mana," ucap Sierra.
Setelah lima menit mereka memainkannya ...
"Aaaaa, tokoh utamanya, Nie Zhishu selalu mati! Kenapa mati terus sih?!" keluh Aralyn.
"Iya, itu sebabnya aku lebih memilih memainkan karakter Lan Sashuang, bagaimana denganmu, Yvonne?" tanya Sierra.
"Aku agak kesal kenapa karakter utama mati, seharusnya kan tetap akan hidup. Sudah jelas tokoh utama akan selalu hidup bukan? Walaupun banyak rintangan."
"Benar juga, tetapi ini game sepertinya menolak pernyataan itu, mungkin karena tokoh utama sebenarnya itu Wei Wuxian."
Aralyn yang telah menyelesaikan gamenya, ikut berbicara.
"Aku setuju, hei lihatlah, Han Xian-Yun berakhir bahagia, dia menikah dengan Jiang Cheng,"
"Wah, aku juga penasaran akhir dari Lan Sashuang, apakah dia bersama Lan Sizhui?"
"Mainkan saja lah sampai ending, mereka kan tidak bisa mati seperti tokoh utamanya."
Yvonne hanya menatap datar mereka, dia kasihan kepada Nie zhishu, kenapa karakter sebaik itu harus mati karena menjadi kultivator iblis.
Padahal dia sudah memilih opsi tidak, tapi endingnya selalu mati.
Yvonne menatap lekat pada penampilan Nie zhishu, tidak ada yang aneh, hanya saja dia merasa cukup familiar dengan karakter ini, tapi entahlah dia juga tidak tau.
Dia suka mata merah yang di miliki oleh Nie Zhishu, tapi bukannya mata merah itu mirip seperti Wei Wuxian yang menggunakan kekuatannya.
***
TBC
Hehe nambah lagi booknya.
Minggu, 15 Januari 2023
Adhisti
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen4U.Com