[2]. ꧁MEET꧂
Mengawal seorang Ratu dari Negeri Es.
Itu lah misi yang di berikan Hokage kepada Uchiha Sakura, Uzumaki Hinata, dan Yamanaka Ino.
Daripada di kata pengawal, lebih baik di kata sebagai teman perjalanan sang Ratu dari Negeri Es hingga ia sampai ke Konohagakure.
Meski para wanita yang kali ini menemani 'orang penting', namun mereka merupakan wanita yang tak di ragukan lagi kekuatan serta otaknya.
Sakura, Hinata, dan Ino menjalankan misi tersebut dengan baik. Berjalan sesuai rencana dan tentunya berjalan dengan lancar.
Namun, itu adalah misi minggu lalu yang mmereka terima. Kabarnya, sang Ratu masih berada di Konohagakure semenjak hari dimana ia sampai ke Konoha dan menghadap kepada Hokage.
Ia meminta bantuan kepada Hokage Ketujuh yang tak lain adalah Uzumaki Naruto. Seorang Hokage yang sangat ia kagumi karena perjuangannya.
Pagi yang indah, burung berkicau. Sinar mentari, hangat menyinari. Embun pagi, mengharumkan pagi. Rasanya seperti musim semi.
Orang orang, khusus nya di desa Konohagakure, melakukan aktifitas mereka seperti biasa.
Desa yang kini di bawah pimpinan Naruto itu berkembang pesat. Entah mengapa semuanya terlihat modern sekali. Namun tak menghilangkan sifat khas Desa Konohagakure.
Begitu juga dengan generasi Konoha yang sebelum nya. Benar benar berbeda, namun tetap memiliki kepribadian masing masing.
Bangun pagi. Itulah yang di lakukan seorang Hatake Kakashi yang dulu di kenal sebagai ninja copy karena Sharingan miliknya. Namun tidak lagi, karena ia tak memiliki sharingan itu lagi. Namun kemampuan ninja nya tetap hebat layaknya Jounin.
Pagi indah nan cerah ini, ia tidak memiliki jadwal apapun. Misi sekalipun. Karena merasa gabut dan memiliki waktu luang, ia mengambil buku yang tak lain adalah novel karya almarhum Jiraiya. Memang ia telah selesai membacanya, namun membacanya ulang tidak apa bukan?
Kakashi membuka pintu dan kemudian keluar. Memakai pakaian misi serta masker hitam selaras dengan pakaian nya adalah ciri khasnya. Ia kemudian berjalan pergi meninggalkan rumah seraya membaca buku yang ada di tangannya.
Meski begitu, ia tetap memiliki konsentrasi pada setiap langkah kakinya.
"Watashi nari ni "ai saretai" afureru no ni kimi ga mienai,"
"Nido to kimi ni aenai sonna ki ga surunda..."
Di tepi sungai yang sejuk. Suara air mengalir terdengar merdu. Sunyi senyap. Di tengah hutan ia berada.
Menyendiri, hal yang ia lakukan. Tenang rasanya. Ketika sepi dan hanya kau seorang diri. Itulah yang ia rasakan. Bernyanyi dengan bebas. Tak ada siapapun di sana. Hanya dia yang dapat mendengarkan nyanyiannya.
Ketika Kakashi asyik berjalan sambil membaca bukunya, tanpa sadar ia telah berada di hutan Konoha.
Tidak ada musuh, namun ia merasa terkejut dan baru menyadari ketika ia sudah berjalan sejauh ini. Meski ia berkonsentrasi membaca buku dan tak menabrak sedikit pun orang, ternyata ia tidak fokus ke arah mana ia pergi.
Aku tersesat di jalan yang bernama kehidupan. Mungkin kalimat itu menjadi kenyataan sekarang, pikir Kakashi. (:v)
"Yah- baiklah, karena di sini sepi jadi-"
"Nigittetate ga hanaretara,"
"Kimi wa itsuka wasurechau no? Watashi no koto.."
"..? " Hingga ia menjeda perkataannya sendiri karena samar samar mendengar sebuah nyanyian di hutan yang mana adalah tempat ia berada.
"Nido to kimi ni aenai sonna ki ga surunda..."
Ia mendengar nyanyian itu lagi. Dari dalam hutan, ya, dari sana. Kakashi memasuki hutan lebih dalam lagi. Mencari tahu siapa yang baru saja bernyanyi di hutan yang sepi sunyi ini? Pikir nya seraya masih terus berjalan mengikuti arah sumber suara.
Jelas. Nyanyian dan suara itu terdengar semakin jelas. Sepertinya Kakashi semakin dekat dengan seseorang yang bernyanyi itu. Ia pun tak membuang waktu lagi dan segera mempercepat langkahnya kearah sang suara sebelum akhir nya 'dia' yang bernyanyi itu berhenti.
"Watashi nari ni "ai saretai" afureru no ni kimi ga mienai,"
"Nido to kimi ni aenai sonna ki ga surunda..."
"Tsutaetai no ni umai kotoba miataranai,"
"Watashi tabun uso demo ii no ni "ikanai de" mo ienai yo,"
Kakashi berhenti ketika ia sampai di sebuah tempat di hutan yang mana ada sebuah sungai di sana. Tak hanya itu alasan ia menghentikan langkahnya. Ia melihat seorang wanita mengenakan pakaian layaknya kimono dengan rok pendek berwarna biru dengan rambut selaras dengan pakaian nya namun agak lebih ke biru tua.
"Dare..?" Gumam Kakashi merasa heran. Karena tak ingin membuat wanita tersebut terganggu atau terkejut padanya, ia bersembunyi di balik pohon yang sejauh sekitar 3 meter dari tempat dimana wanita tersebut berdiri.
Wanita biru itu bernyanyi lagi. Tampaknya ia menyanyikan lirik terakhir dengan nada sedih. Setelah ia menyanyikan lirik yang terakhir, ia tampak menghela nafas bagaikan orang yang tengah menahan air mata.
Kakashi hendak menghampiri wanita tersebut. Memastikan bahwa ia baik baik saja. Maka, Kakashi keluar dari persembunyiannya dan perlahan berjalan ke arah wanita biru itu.Berusaha untuk tidak mengejutkannya.
Alih alih untuk tidak mengejutkan sang wanita, ia malah menginjak ranting pohon. Membuat suara yang cukup mengagetkan sang wanita. Bahkan membuat Kakashi sendiri terkejut bahkan berkeringat dingin.
Wanita yang terkejut itu spontan melempar kunai ke arah Kakashi.
"Dare?!" Ucap sang wanita dengan sikap siap siaga untuk melawan Kakashi. Meski ia sendiri masih gemetar karena takut jika yang ada di depannya ini adalah musuh.
"T-tenang dulu! A-aku bukan musuh!" Ucap Kakashi dengan gugup dan tetap menjaga jarak dengan wanita tersebut. "Ano- gomen ne jika aku menganggumu," Ucapnya lagi dengan diiringi kekehan canggung nya.
Sementara wanita biru di depannya ini masih mengamati dengan curiga.
"Dilihat dari penampilanmu, kau pasti Ice Queen dari negeri es kan?" Ucap Kakashi ketika ia mengamati wanita yang berada di depannya.
"L-lalu?" Sang wanita menjawab dengan gugup karena takut dan masih tetap waspada.
"Ah ano, gomen gomen jika aku menghampiri mu seperti ini. Sebenarnya aku kemari karena aku mendengar ada seseorang bernyanyi," Ucap Kakashi yang masih berusaha meyakinkan bahwa ia bukan musuh.
Wanita tersebut diam tak berkata. Tampaknya sedang memperhatikan sesuatu dari Kakashi. "Kimi wa... Hatake-Kakashi ka?" Ucap nya yang membuat Kakashi terkejut dan lega.
"Ah, kau mengetahui ku ya. Ya, aku Hatake Kakashi," Ucap Kakashi seraya tersenyum. "Kimi wa pasti Awilliem Ariseeina, kan?" Kakashi memastikan.
"Sou desu. Gomenasai telah melempar mu dengan kunai tadi," Ucap wanita tersebut yang mana bernama Awilliem Ariseeina. Seorang Ice Queen yang datang ke Konohagakure dengan tujuan meminta bantuan padanya. Ia menetap kurang lebih seminggu di Konoha.
"Daijoubu desu," Ucap Kakashi yang kemudian menatap kepada Arisee yang tampak malu karena tindakannya. "Bukan masalah besar. Aku seharusnya yang meminta maaf karena telah mengejutkan mu," Ucap Kakashi berusaha membuat Arisee merasa lebih baik.
Arisee tersenyum mendengar apa yang Kakashi katakan. "Souka. Daijoubu desu," Ucapnya yang kemudian membalikkan badannya membelakangi Kakashi dan kembali menatap aliran sungai.
Kakashi yang melihat Arisee sedang berpaling darinya dan menatap kepada aliran air di sungai pun menghampiri nya. "Seminggu yang lalu, nee Arisee-san?" Kakashi sedikit memulai pembicaraan kecil.
Arisee mengangguk. "Aku mulai betah di sini semenjak menginjakkan kaki di Konoha. Jadi, aku menetap sementara di sini setelah mendapat izin dari Hokage-sama," Jelasnya.
"Souka. Kau tidak ada jadwal lain kan?" Tanya Kakashi setelah memahami penjelasan Arisee.
Arisee menatap pada Kakashi yang memiliki tinggi sama dengan adik laki laki nya. "Tidak ada. Nande?" Tanya nya agak heran.
"Aku ingin menunjukkan Konoha padamu," Ucap Kakashi seraya tersenyum pada Arisee.
To Be Continued
Story By AuroraTerritory
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen4U.Com