[3]. ꧁BEAUTIFUL PLACE꧂
"Souka. Kau tidak ada jadwal lain kan?" Tanya Kakashi setelah memahami penjelasan Arisee.
Arisee menatap pada Kakashi yang memiliki tinggi sama dengan adik laki laki nya. "Tidak ada. Nande?" Tanya nya agak heran.
"Aku ingin menunjukkan Konoha padamu," Ucap Kakashi seraya tersenyum pada Arisee.
Arisee tertegun sejenak kemudian ia tersenyum. "Hmm, karena aku belum mengetahui Konoha sepenuhnya meski aku telah seminggu berada di sini. Jadi.. Baiklah!" Ucap Arisee dengan senyum lebar nya menyetujui ajakan Kakashi.
Kakashi tersenyum juga ketika ia dapat membuat sang Ratu tersenyum. "Yosh, ikuzo!" Ucap Kakashi bersamaan dengan Arisee berjalan keluar hutan menuju Konoha. Dengan bimbingan dari Kakashi, Arisee mengikuti kemana ia pergi. Menunjukkan sebuah tempat tempat yang belum pernah ia ketahui sebelumnya meski ia berada di Konoha seminggu ini.
Karena ia jarang sekali keluar dan paling paling hanya keluar ke sebuah tempat yang pernah ia datangi dan yang ia ketahui.
"Jadi, Arisee-san-" Kakashi memulai pembicaraan ketika keduanya telah memasiki Konoha. Desa Konoha di penuhi oleh orang orang yang tersenyum bahagia.
"Panggil aku Arisee saja. Tidak perlu terlalu formal," Ucap Arisee malah memotong perkataan Kakashi karena merasa canggung ketika ada seseorang yang lebih tua darinya malah bertingkah formal padanya.
"Ah, souka. Maa, Arisee, kau kemari untuk meminta bantuan pada Hokage ka?" Kakashi sedikit berbasa basi.
"Sou desu. Dia juga merupakan Hokage yang ku kagumi," Jawab Arisee yang malah membuat Kakashi terkekeh.
"Begitu rupanya, apakah karena kau mengaguminya kau malah meminta bantuannya?" Tanya Kakashi malah menggoda Arisee.
Arisee mengembungkan pipinya karena kesal pada Kakashi. Ada juga ternyata orang baru udah bikin kesel, pikirnya. "Mou, bukan itu alasannya!" Jawab Arisee dengan nada bicara serta tatanan bahasa yang seolah keduanya sudah akrab.
"Ha'i, ha'i! Gomen gomen," Ucap Kakashi seraya menepuk pelan kepala Arisee.
Sementara Arisee hanya menghela nafas pasrah. Tanpa sadar pipinya memerah entah mengapa.
Kakashi bersama dengan Arisee kini berada di desa Konoha. Menghabiskan waktu dengan berjalan jalan dan mengunjungi sebuah toko yang menurut Arisee menarik.
Karena Kakashi hanya sebagai teman jalan jalan Arisee, ia hanya mengikuti kemana Arisee hendak pergi. Namun sebalik nya, Arisee membiarkan Kakashi membawanya ke suatu tempat yang indah dan menarik di desa Konoha ini.
Karena keduanya yang sedang asyik bersenda gurau, saling melempar lelucon satu sama lain, dan terus diisi dengan senyum dan tawa, hingga tanpa sadar langit sudah berubah warna. Keduanya pun berhenti di suatu kedai yang tidak asing namanya yaitu Ramen Ichiraku.
Keduanya makan bersama di kedai tersebut seraya melepas lelah karena seharian ini yang full dengan jalan jalan.
Arisee melihat mangkuk Ramen Kakashi ketika keduanya selesai menghabiskan ramen mereka. Tentu saja, Arisee merasa heran.
Bagaimana seorang Hatake Kakashi yang terkenal akan wajahnya yang selalu tertutup oleh masker makan dengan mudahnya dengan masker yang selalu setia di wajahnya itu? Pertanyaan panjang lebar itu membuat Arisee menatap Kakashi dengan tatapan heran dan curiga.
"Hmmm," Gumam Arisee penasaran. Mengamati sesuatu dari Kakashi. Mencari tahu dan menganalisa. Bagaimana Kakashi melahap makanannya.
Kakashi yang terus di tatap oleh Arisee merasa tidak enak. Rasa canggung mulai menyelimuti nya. "D-doushita?" Tanya Kakashi dengan senyum canggung nya. Semua orang tahu jika ia tersenyum canggung meski ia mengenakan masker, tak terkecuali Arisee.
"Kau ini aneh! Bagaimana kau bisa makan jika masker itu tidak kau lepas?" Tanya Arisee yang tanpa sadar wajahnya sudah sangat dekat dengan wajah Kakashi.
"Eh-? E-etto-" Kakashi sedikit memundurkan wajahnya. Entah kenapa pipinya terasa panas ketika Arisee sedekat ini dengan wajahnya.
"Ah! Apakah kalian sudah menyelesaikan Ramen kalian?" Tanya Pak Tua yang tak lain adalah pemilik Ramen Ichiraku.
Kakashi dan Arisee memandang Pak Tua tersebut secara bersamaan. Arisee menjauhkan wajahnya dan kembali duduk dengan benar. Sementara Kakashi, menghela nafas lega ketika pertanyaan Pak Tua Ramen Ichiraku ini menyelamatkan nya.
"Ha'i! Kami sudah! Arigatou, Jii-chan!" Ucap Arisee seraya tersenyum manis.
Kakashi menatap kepada Arisee. Melihat senyumnya, entah kenapa ia juga merasa senang ketika ia bisa membuat seseorang tersenyum.
Ah, sebenarnya, ini adalah pertama kalinya ia mengajak seorang wanita berjalan jalan bersamanya. Ia hanya bermaksud untuk mengajak Arisee jalan jalan dan menunjukkan padanya Konoha yang sekarang.
Namun, benarkah begitu?
Ketika keduanya sudah keluar dari kedai Ramen Ichiraku untuk melepas lelah, Kakashi bertanya, "kau menyukai tempat yang indah dan menarik bukan?" Tanya nya seraya menatap Arisee.
"Iya! Kemana kita akan pergi? Dimana tempat yang indah itu?" Tanya Arisee bertubi tubi karena rasa tertarik nya yang makin menjadi.
Kakashi tersenyum. Ia terkekeh ketika mengetahui sifat asli seorang Arisee yang mana statusnya adalah seorang Ratu, memiliki sifat kekanakan seperti ini. Entah berapa usianya sekarang. Namun ia tetap seperti seorang gadis bagi Kakashi.
Jari Kakashi kemudian menunjuk ke arah wajah Hokage yang diukir di tebing. Sudah ada tujuh Hokage di Konoha, yang mana salah satunya adalah Kakashi. Tentu saja, wajahnya terlukis di tebing itu. Sementara Hokage yang sekarang adalah muridnya sendiri, Uzumaki Naruto.
Arisee mengikuti arah tunjuk Kakashi. Ia mengamati wajah Hokage yang diukir di tebing. Arisee bingung dengan maksud Kakashi yang menunjuk pada tebing tersebut.
"Kenapa? Ada apa dengan wajah Hokage yang di ukir di tebing?" Tanyanya tidak paham dan gagal konek. "Aku tahu jika kau mantan Rokudaime sebelum-"
"Bukan, bukan itu! Ada tempat yang indah dan menarik di sana," Ucap Kakashi segera memotong perkataan Arisee. Tak di sangka nya bahasa Ratu Es yang satu ini mengetahui bahwa ia mantan Rokudaime sebelum nya.
Tak heran jika ia mengenal Kakashi ketika awal mereka bertemu tadi.
Arisee semakin bingung. "Hee? Setahuku disana tidak ada tempat yang indah dan menarik kecuali hamparan tanah," Ucap Arisee yang kemudian menatap wajah Kakashi dengan tatapan kesal. "Kau bercanda ya?" Ucapnya lagi yang masih menunggu jawaban dari Kakashi.
"Maa, aku tidak bercanda," Ucap Kakashi seraya menyentil dahi Arisee karena ia yang memiliki tubuh lebih tinggi dari Arisee.
"Ittai yo! Hatake-san menyebalkan!" Ucap Arisee malah semakin kesal dengan Kakashi.
Kakashi terkekeh lagi. "Karena kau tidak tahu, itu lah mengapa aku ingin menunjukkannya padamu," Ucap nya yang membuat Arisee menatapnya heran.
"Nani?"
"Percayalah, kau akan menyukai nya," Ucap Kakashi yang kemudian mengangkat tubuh Arisee alias menggendongnya ala bridal style, membuat Arisee terkejut karena nya.
"H-hey! T-turunkan aku Hatake-san!" Pekik Arisee terkejut ketika Kakashi melakukan tindakan yang menjadi sorotan publik. Banyak warga desa yang memperhatikan keduanya karena tindakan Kakashi dan juga pekikan Arisee.
Kakashi masih setia menggendong Arisee meski banyak warga yang malah tersita perhatiannya karena tindakannya.
"Mou! Hatake-san! Aku bisa jalan sendiri!" Ucap Arisee memerah yang malah membuat Kakashi tertawa.
"Maa, aku tidak ingin membuat mu kelelahan, Yang Mulia," Ucap Kakashi yang berhasil membuat Arisee berhenti untuk meminta agar dirinya segera di turunkan.
"Huh, dasar pria tua.." Gumam Arisee dengan wajahnya yang sudah memerah. Ia mengalihkan pandangannya dari Kakashi karena gombalan dari nya.
Memang terdengar seperti gombalan pria tua. Dasar, jomblo abadi. Batin Arisee.
"Yosh, berpeganglah padaku," Ucap Kakashi.
Arisee masih setia mengalihkan pandangannya dari Kakashi. "Hmm, aku akan baik baik saja!"
"Kita tidak akan ke sana sebelum kau berpegang padaku, Arisee," Ucap Kakashi benar benar tidak akan menuju ke tebing sebelum akhirnya Arisee mau berpegang padanya.
"B-baiklah!" Dengan sangat terpaksa, Arisee mengalungkan kedua tangannya di leher Kakashi. "Dia harum.." Batin Arisee ketika menghirup aroma tubuh Kakashi.
Sekali lagi, Kakashi sukses membuat Arisee kalem dan menurut padanya. Sementara Arisee sebisa mungkin menyembunyikan rona merahnya. Tak hanya itu, jantungnya juga berdegub kencang. Berharap Kakashi tak mendengar atau pun merasakannya.
"Yosh, iku zo!" Ucap Kakashi yang kemudian melompat ala ninja dari tempat ia berdiri ke satu atap rumah dengan cepat. Membuat Arisee semakin mengeratkan pegangannya pada leher Kakashi.
"Ini mau ngajak mati?! Cepet beut ea!!" Batin Arisee terkejut.
"Maaf membuat kalian menunggu. Ini kembalian- Eh? Kemana Kakashi dan wanita itu?" Pak Tua Ramen keluar dari kedainya dengan maksud ingin memberikan kembalian Kakashi dan juga wanita yang ada bersama nya. Namun sayang, ia tak menemukan keberadaan keduanya. "Mungkin sudah pergi. Baiklah, akan ku berikan ketika mereka kembali lagi ke sini!" Ucap nya kemudian kembali masuk ke kedai.
Sementara itu, Kakashi terus mempercepat lompatan serta langkah nya menuju tebing wajah Hokage.
"Pelan pelan! Hatake-san!!" Peluk Arisee seraya menutup matanya.
Note :
Wkwkwk
Update juga nih cerita gaje:(
Padahal saia paling suka sama nih cerita:(((
Entah kenapa kok ngerasa gaje gitu yah?
PLEASE SOMEONE TABOK SAYA!! /plak
:(((
Okeh~
Sekian chap yang makin gaje ini
Moga2
Ke depannya makin jelas
AMINNNN /he
Ada yang sadar g? Sejak kapan Kakashi-kun pake parfum?
Kebayang aku tuh kalo dia pake parfum:>
Kakashi be like : hatsyiiii *bersin*
Oke oke abaikan ke absurd an saia
See yaaa~
To Be Continued
Story By AuroraTerritory
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen4U.Com