like puppy
Kau melirik jam tanganmu untuk kesekian kalinya guna memeriksa waktu. Beberapa saat yang lalu, Mystery meneleponmu dan mengatakan dia akan tiba disini dalam waktu sepuluh menit.
Kini sudah tiga puluh menit berlalu dari waktu yang dijanjikan, namun Mystery belum muncul juga.
Kau mengetuk-ngetukkan ujung jarimu di meja, mencoba menahan rasa kesal yang mulai bercampur dengan cemas. Kau sudah beberapa kali melirik ponselmu, berharap ada pesan atau panggilan darinya, tapi layar itu tetap gelap.
Saat kau hampir memutuskan untuk meneleponnya, pintu akhirnya terbuka. Mystery berdiri di ambang pintu dengan sebuah kardus di tangannya.
Udara dingin dari luar ikut menyelinap masuk bersamaan dengan kehadirannya. Kotak itu tampak bergerak pelan, membuatmu otomatis mengernyit penasaran.
"Apa itu?" tanyamu seraya melangkah mendekat.
Mystery menunduk sedikit, seolah ingin memastikan isinya masih aman sebelum mengangkat kembali pandangannya padamu. "Kau harus lihat sendiri," jawabnya pelan.
Begitu kau mengintip, hatimu langsung melunak. Tiga ekor anak anjing mungil sedang meringkuk di dalam, bulu mereka masih halus dan mata mereka memandangmu penuh rasa ingin tahu.
"Mereka sendirian," ucap Mystery dengan suara nyaris berbisik. "Ibunya mati. Bisakah... bisakah kita merawatnya?"
Kau menatapnya lama, lalu kembali melihat anak-anak anjing itu. Mereka merengek pelan, seakan ikut memohon.
"Baiklah."
Mendengar jawabanmu, seketika Mystery pun berbinar. Jika dia punya ekor, ekornya pasti sudah bergoyang cepat saking senangnya.
"Benarkah?" tanyanya senang.
Kau mengangguk sebagai jawaban.
Mystery menatap anak anjing itu dengan senyum yang belum lepas dari bibirnya dan berkata. "Kalian tidak akan kesepian lagi. Kita adalah keluarga sekarang."
Kau tidak bisa menahan senyum melihat tingkahnya yang menggemaskan.
Keluarga, ya?
Tingkah Mystery memang terkadang seperti anjing kecil yang lucu, jadi mungkin benar jika mengatakan bahwa mereka adalah keluarga.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen4U.Com