mitos
Kau menggandeng tangan Mystery melewati kerumunan hingga tiba di kincir ria yang menjulang tinggi. Kursi-kursi berbentuk kapsul berputar perlahan, membawa pasangan dan keluarga ke atas untuk melihat pemandangan seluruh taman hiburan.
"Ayo naik ini," katamu antusias.
Mystery menoleh sejenak, poni lilac panjangnya bergeser sedikit tertiup angin. Ia tidak mengatakan apa-apa, hanya mengangguk pelan lalu menuntunmu masuk ke salah satu kapsul kosong. Begitu pintu ditutup, kincir mulai berputar pelan, membawa kalian berdua naik ke langit sore yang perlahan berubah keemasan.
Di dalam kapsul, suasananya jauh lebih tenang. Tidak ada suara ramai, hanya denting mesin lembut dan desiran angin di luar jendela. Dari atas, wahana-wahana terlihat kecil, lampu warna-warni mulai menyala, dan suara riang tawa orang-orang terdengar sayup.
Kau bersandar di kursi, menatap keluar jendela. "Kau tahu tidak? Katanya ada mitos di kincir ria."
Mystery mengalihkan wajahnya padamu. "Mitos?" tanyanya penasaran.
Kau menoleh ke arahnya dengan senyum penuh rahasia. "Kalau sepasang kekasih berciuman di puncak kincir ria, cinta mereka akan abadi."
Mystery terdiam beberapa saat, seakan mencerna kalimat itu. Rambut lilacnya menutupi sebagian wajah, tapi dari caranya duduk -condong sedikit mendekat- kau tahu ia memperhatikanmu lebih dalam.
Hening sejenak, hanya suara mesin kincir yang berputar. Lalu Mystery bergerak perlahan, jemarinya menyentuh wajahmu dengan lembut, seakan kau adalah sesuatu yang rapuh dan berharga. Ia mendekat, hingga poni lilacnya hampir menyentuh pipimu.
Saat kapsul mencapai puncak tertinggi, tepat ketika matahari sore menggantung rendah dan sinarnya menyinari kalian, Mystery menunduk dan bibirnya menyentuhmu. Lembut, dan penuh kehangatan.
Ciuman itu sederhana, tapi membuat waktu seakan berhenti.
Ketika ia melepaskan, Mystery berbisik sangat pelan, "Kalau mitos itu benar, maka aku akan memastikan cintamu tidak pernah lepas dariku. Selamanya."
Kau menatapnya dengan wajah memerah disertai senyum yang merekah di bibirmu.
Di luar, kincir ria perlahan mulai turun, namun di dalam kapsul itu, hatimu seolah masih melayang di langit.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen4U.Com