Harapan ku
Suara gemuruh sorak sorai penonton dengan antusias menghiasi suatu tempat pertunjukan, gemerlap lampu sorot menyinari tempat tersebut.
Terdapat tiga orang dengan surai rambut yang berbeda mereka berdiri di atas panggung tersebut memberikan penampilan yang terbaik untuk para penonton yang menyaksikan penampilan mereka hari ini.
Di salah satu ketiga orang tersebut terdapat seseorang bersurai baby pink di tengah tarian dan nyanyiannya, ia memikirkan seseorang dan berharap nyanyiannya dapat tersampaikan ke orang tersebut.
"Nee... Riku apakah kau bisa melihat nya, aku harap penampilanku kali ini dapat menghiburmu "
.
.
.
"Otsukaresama Minna" ujar Anesagi melihat ketiga orang yang turun dari panggung.
"Otsukaresama minna "jawab Tenn, Gaku, Ryuu bersamaan.
"Ane-san apakah ada jadwal lain setelah ini ? " ujar Tenn dengan wajah yang terlihat sedang gelisah.
"Untuk hari ini hanya sampai disini "
"Kalau begitu aku ijin pamit " ujar Tenn segera berlari dan mengemasi barangnya.
"Tunggu Tenn--" ujar Gaku dan Ryuu bersamaan namun tidak direspon oleh Tenn.
"Sampai besok lagi " ujar Tenn sambil berlari keluar.
.
.
.
Disebuah dapur yang cukup sederhana terdapat seorang bersurai crimsom dengan tongkat penopang kaki untuk membantunya berjalan, tengah asik sedang memasak sesuatu.
" Semoga Tenn-nii suka memakan donat yang aku buat " ujar orang tersebut dalam hati sambil memutar tongkat pengaduk untuk mencampur semua bahan yang berada di dalam mangkok
"Penampilan Tenn-nii malam ini sangat keren, aku ingin memberinya sebuah hadiah " imbuh orang tersebut tersenyum lembut.
Setelah beberapa lama orang tersebut membuat adonan donat, akhirnya adonan tersebut sudah jadi dan dengan sangat hati-hati orang tersebut mencetak adonan tersebut dan akan bersiap akan menggoreng adonan tersebut.
"Yosh akhirnya hampir selesai " ujar orang tersebut bersemangat bersiap untuk berjalan ke arah letak dimana minyak goreng disimpan.
Degh~
"Eh... kenapa tiba-tiba kakiku tidak bisa bergerak sama sekali "ujar orang tersebut mulai panik.
"Tenang Riku... huh... huf... ayo coba gerakkan pelan-pelan " ujar orang tersebut berusaha tenang dan mengatur nafasnya.
Bruukkk!!!
Prangg!!!
.
.
.
Klik~
" Tadaima~ " ujar Tenn memasuki sebuah ruangan setelah membuka pintu.
"Riku... "
Perasaan Tenn mulai tidak enak karena biasanya adiknya selalu menyambutnya.
"Riku kau dimana !! " ujar Tenn menimggikan suaranya dan berjalan menyelusuri ruangan.
" TENN-NII AKU DISINI !! "
Mendengar suara panggilan dari adiknya Tenn dengan cepat berlari ke sumber suaranya tersebut.
.
.
.
Tenn membelalakkan matanya terkejut begitu sampai ke tempat sumber suara tersebut.
"Riku kau baik-baik saja apa yang kau lakukan !!! " ujar Tenn panik melihat Riku yang tersungkur di lantai dengan adonan yang berserakan di lantai.
"Hehehe... aku baik-baik saja Tenn-nii "
"Sebenarnya apa yang kau lakukan ??? aku sudah bilang kan untuk beristirahat " ujar Tenn dengan nada bergetar membantu membersihkan badan Riku dari adonan yang menempel di badannya.
"Gomenn...Tenn-nii aku hanya ingin membuat donat untuk mu, sebagai hadiah untuk kerja kerasmu hari ini " ujar Riku berusaha menjelaskan
"Riku..."
"Tapi tiba-tiba kedua kaki ku tidak dapat digerakkan, sepertinya kali ini aku tidak akan bisa menggerakkan kedua kakiku " imbuh Riku tersenyum canggung.
"Riku kau... tidak perlu melakukan hal seperti ini lagi oke ?" ujar Tenn dengan nada bergetar berusaha menahan tangisnya.
"Gomenn... Tenn-nii " ujar Riku tidak berani menatap Tenn.
"Lagi-Lagi aku membuat mu khawatir " imbuhnya lagi
"Tidak apa-apa Riku selama Riku sudah mengerti Tenn-nii akan senang " ujar Tenn mengangkat Riku dan menggendongnya.
.
.
.
Selama menggendong Riku, Tenn tanpa sadar air matanya mengalir dan menetes mengenai tangan Riku.
"Tenn-nii... menangis ? " tanya Riku di balik punggung Tenn.
"Ah... Tenn-nii tidak menangis Riku.. itu tadi ada debu yang masuk ke dalam mata Tenn-nii "
"Tenn-nii jangan berbohong, Riku tau Tenn-nii sedang menagis "
"...... " Tenn tidak bisa menjawab pertanyaan Riku.
"Apa ini karena Riku ? , Tenn-nii tidak perlu khawatir Riku baik-baik saja " ujar Riku dengan nada lembut tersenyum
"Tenn-nii mengerti "
Tenn POV
Sudah lima bulan Riku dinyatakan terkena penyakit ALS
(Amyothophic lateral sclerosis ) penyakit yang lama-kelamaan membuat penderitanya akan mengalami kelumpuhan secara perlahan bahkan lebih parahnya lagi ia tidak akan bisa bernafas setelah mengalami kelumpuhan total.
Memikirkan hal itu membuatku takut karena aku tidak mau kehilangan Riku, karena semenjak kedua orang kami meninggal hanya Riku satu-satunya keluarga yang aku miliki.
Jika bisa aku ingin sekali Riku sembuh namun penyakit ini tidak dapat disembuhkan.
Andai saja aku bisa menggantikan Riku dengan senang hati aku akan menggantikannya.
" Kamisama kenapa... kenapa... harus Riku, apakah belum cukup penderitaan Riku yang Riku alami "
"Tolong jangan renggut lagi orang aku sayangi dan berharga bagiku "
TENN POV END.
.
.
.
"Riku kau disini sebentar Tenn-nii akan mengambilkan pakaianmu dan air hangat untuk membersihkan badan mu" ujar Tenn setelah meletakkan Riku di atas ranjang kamarnya
Riku hanya merespon mengangguk sebagai tanda ia mengerti.
.
.
.
Setelah beberapa menit Tenn kembali ke kamar Riku dengan membawa ember berisi air hangat dan handuk kecil.
Setelah menagambil baju yang berada di lemari Riku, Tenn dengan hati-hati membersih kan tangan dan wajah Riku yang terkena tepung dan adonan donat.
"tadi penampilan Tenn-nii sungguh hebat Riku sampai tidak memalingkan wajah Riku dari layar televisi " ujar Riku bersemangat.
"Benarkah... apakah Riku tadi terhibur dengan penampilan Tenn-nii "ujar Tenn tersenyum lembut membersihkan rambut Riku.
"Un... Riku benar-benar terhibur, tapi sayang Riku tidak dapat melihatnya secara langsung " ujar Riku murung menggembungkan kedua pipinya.
"Baiklah... lain kali akan Tenn-nii ajak "
"Benarkah "
"Iya benar... sekarang pakai bajumu dan istirahat "
"Baik Tenn-nii oyasumi"
"Oyasumi Riku "
Tenn berjalan meninggalkan Riku namun terhenti karena Riku memegang lengan Tenn.
"Tenn-nii Arigatou " ujar Riku tersenyum lebar.
"Hai " ujar Tenn membalas senyuman Riku.
.
.
.
Tenn setelah memastikan Riku Tidur, ia menuju ke dapur untuk membersihkan adokan donat yang berserakan.
Setelah membersihkan dapur Tenn tiba-tiba merasa lapar dan ia membuka kulkas.
"Riku... " ujar Tenn lirih melihat lima buah donat strawberry dan terdapat kertas yang berisi tulisan di atas piringnya "otsukaresama Tenn-nii ^^".
Bersambung........
See u next chapter........
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen4U.Com