Chào các bạn! Truyen4U chính thức đã quay trở lại rồi đây!^^. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền Truyen4U.Com này nhé! Mãi yêu... ♥

Sebuah Batas

"SEMANGAT TENN-NII " ujar Riku sedikit berteriak.
.

.

.
Selama sesi pemotretan Tenn tak henti-hentinya memikirkan Riku yang sedang di rumah sendirian. Meskipun Tenn merasa khawatir tapi ia tetap melakukan yang terbaik mengingat perkataan Riku yang diucapkannya sebelum ia pergi.

Untuk kali ini Tenn berusaha untuk mempercayai Riku bahwa ia akan baik-baik saja.
.

.

.

Tenn merebahkan tubuhnya di sebuah kusri sofa panjang di ruang tunggu setelah sesi pemotretan selesai ia saat ini sunggguh lelah entah itu lelah pikirannya maupun lelah secara fisik, beruntung hari ini jadwalnya tidak padat seperti biasanya.

"oii ... bocah jangan terlihat lemah seperti itu " ujar seseorang bersurai abu-abu memasuki ruangan tersebut.

"berisik soba-man aku sedang tidak ingin berdebat dengan mu "

Tenn melemparkan tatapan tajamnya pada Gaku karena mengganggu istirahat nya.

"Tenn kau benar-benar titisan Lucifer "ujar Gaku merinding.

"kalian berdua baru saja aku tinggal sebentar sudah bertengkar "ujar seseorang bersurai coklat menghela nafas nya lelah.

Tring..... Tring....~

Kujou Takamasa

Tenn setelah semua pekerjaan mu selesai datanglah temui aku di rumah ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan mu.

Tenn

baik Kujou-san aku akan datang sebentar lagi

"tcih... "ujar Tenn kesal mematikan ponselnya kembali.

" Tenn tenangkan dirimu ini minumlah "ujar Ryuu melihat Tenn yang tampak marah sehingga berdecih memberikan sebotol minuman air mineral.

"Arigatou Ryuu "

"sepertinya aku mulai terabaikan "ujar Gaku merana

"itu karena kau menyebalkan Soba-man "

"yare-yare mereka mulai lagi "

.

.

.

Rumah Kujou Takamasa

Drap....drap...drap...

Tenn sedikit berlari ketika sampai di depan sebuah rumah yang cukup megah karena ia ingin segera menyelesaikan semuanya dan segera bertemu dengan Riku.

kriet...

"Tadaima "

"okaeri Tenn-Onichan " Ujar seorang gadis kecil bersurai biru laut

"Aya dimana Kujou-san ?"

"dia berada di ruangannya "

Kriett...

"Permisi kujou-san "

"Silakan duduk Tenn, ada hal yang ingin aku bicarakan dengan mu "Ujar Kujou Takamasa mempersilahkan Tenn duduk di kursi depannya .

"aku tidak akan basa-basi Tenn , kau tidak lupa dengan perjanjian kita kan ?"

"tentu saja aku tidak lupa Kujou-san "

"kalau begitu kenapa akhir-akhir ini kinerja mu menjadi menurun ?" Ujar Kujou Takamasa dengan penekanan di setiap nadanya.

"......" Tenn hanya bisa terdiam ia sedang memikirkan perkataan yang tepat untuk menjawab pertanyaan tersebut.

"apakah karena Riku Tenn ? "

tebakan Kujou Takamasa tepat sasaran sehingga membuat Tenn semakin tidak bisa berkata-kata.

"itu tidak benar ini karena aku kurang enak badan akhir-akhir ini " Ujar Tenn mengelak

"Tenn jangan kira kau bisa membodohiku "

"......"

"memang seharusnya waktu itu aku hanya mengeluarkan mu seorang dari panti asuhan Tenn "

" jangan lupa jika aku masih berbaik hati membiayai segala pengobatan adik mu dan membiarkannya tinggal bersamamu "

"apa ini balasanmu dari semua kebaikan yang aku berikan ? "

mendengar perkataan tersebut ingin sekali Tenn segera melampiaskan amarahnya namun ia tidak bisa melakukan hal tersebut ia hanya bisa menahannya.karena memang kenyataannya seperti itu mungkin jika hari tersebut Kujou Takamasa tidak mengadopsinya dengan Riku mungkin ia akan berpisah dengan adiknya dan tidak bisa melihat Riku lagi.

dengan berusaha meredamkan amarahnya Tenn berusaha menjawab dengan tenang.

"maaf kan aku Kujou-san aku tidak akan mengecewakanmu lagi tapi hal ini memang tidak ada kaitannya dengan Riku"Ujar Tenn mengepalkan kedua tangannya menahan emosi.

"baiklah kali ini aku maafkan jadi jangan kecewakan aku lagi Tenn"

"baik "

"kau boleh pergi sekarang "

.

.

.

(JANGAN LUPA DENGARKAN LAGUNYA KETIKA MEMBACA AGAR DAPAT FEEL NYA)

"sial... sial...sial"

saat ini Tenn seorang diri berada di sebuah tempat bawah jebatan tengah melampiaskan kekesalannya dengan melemparkan batu ke arah sungai sebelum ia pulang ke rumah menemui Riku , karena ia tidak ingin menemui Riku dengan keadaan seperti ini .

"Tidak seperti biasanya kau melampiaskan emosi seperti ini Tenn-San"

sebuah suara yang tidak asing bagi Tenn membuatnya menghentikan aksinya, dengan perlahan ia menoleh ke sumber suara itu.

"Nuansa-san" gunam Tenn terkejut melihat sahabat nya sejak dari kecil .

"bagaimana jika ada orang lain yang melihatnya ? Mou... kau seharusnya lebih berhati-hati kau itu idol profesional kan ? " Ujar gadis bersurai coklat yang biasa dipanggil Nuansa-san oleh Tenn.

"itu... tidak akan ada karena tempat ini selalu sepi dan hanya sedikit orang yang tau " ujar Tenn dengan wajah yang memerah .

"hahaha.... kau tidak pernah berubah sama sekali, padahal sudah lama kita tidak bertemu"

"sudah jangan membahas hal itu lagi "

gadis tersebut hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah Tenn.

"jadi bagaimana keadaanmu dan Riku sekarang "

Tenn menceritakan semuanya tentang keadaan Riku sekarang, mendengar hal tersebut gadis itu merasa sedih dan iba ia tidak menyangka kedua sahabatnya sejak kecil mengalami hal yang cukup berat, ia ingin sekali membantu Tenn.

"kalian berdua memang tidak berubah ya selalu kuat dalam menghadapi semuanya"Ujar Nuansa tersenyum sendu.

"jika kau butuh bantuan untuk menjaga Riku, aku bisa membantumu "

"begini-begini aku cukup handal dalam menjaga orang "ujar Nuansa percaya diri

mendengarkan hal tersebut Tenn sebenarnya merasa tidak enak karena merasa menyerahkan semua tugas nya kepada orang lain, namun ia juga tidak bisa menyembunyikan perasaan khawatirnya ketika meninggalkan Riku sendirian setidaknya ia merasa tenang jika ada yang menemani Riku ketika di rumah .

"baiklah mohon bantuannya Nuansa-san "

"serahkan padaku " ujar Nuansa tersenyum lembut "

.

.

.

KEDIAMAN NANASE

"tadaima "

"okaeri Tenn-nii " ujar Riku menghampiri Tenn dengan semangat.

"tidak terjadi apa-apakan selama aku tinggal tadi ?"

"mou...aku bukan anak kecil lagi Tenn-nii " ujar Riku mempoutkan kedua pipinya .

"iya..iya aku tau hentikan ekspresimu itu " ujar Tenn tertawa kecil mengelus lembut surai milik adiknya.

KRUYUK~~

tiba-tiba terdengar suara perut Riku yang protes meminta untuk diisi ulang.

"baiklah aku akan membuatkan omurice kesukaan mu "

"Yatta.... Arigatou Tenn-nii "ujar Riku bersemangat.

Tenn hanya bisa tersenyum melihat tingkah Riku entah kenapa segala beban pikirannya dalam sekejap menjadi hilang.

.

.

.

Tenn pun bersiap-siap menuju ke dapur setelah meletakkan semua barangnya di sofa namun ketika Tenn sedang berjalan menuju dapur entah kenapa tiba-tiba Riku merinding merasa ada sesuatu yang ia lupakan dengan segera Riku berusaha menghentikan Tenn.

"Tunggu Tenn--"

"RIKU !~"

yap sepertinya Riku terlambat untuk mencegah Tenn melihat bukti kejahatannya yang membuat dapur menjadi berantakan, ketika Tenn pergi Riku ingin mencoba membuat donat lagi untuk Tenn karena ia merasa donat yang ia buat waktu itu gagal.

"Gomen Tenn-nii ~" ujar Riku segera menggerakkan kursi rodanya secepat kilat bergerak menjauh dari tempat berbahaya baginya.

"Riku jangan kabur kau~~" ujar Tenn mulai mengejar Riku yang mulai kabur menghindar darinya.

"bagaimana bisa kau kabur setelah berbuat kejahatan seperti ini "

" Huwa... Tenn-nii kowaii... aku tidak akan kabur jika Tenn-nii tidak menyeramkan seperti ini "

"kesini kau dan bertanggung jawab atas kejahatanmu " ujar Tenn mengejar Riku Tersenyum dengan lembut namun menakutkan bagi Riku.

"tidak akan~"

.

.

.

setelah puas kejar-kejaran seperti kucing dan anjing yang dimenangkan oleh Tenn,akhirnya Riku dan Tenn kini duduk manis di meja makan menikmati Omurice bersama.

"Uwah~ Omurice buatan Tenn-nii sangat enak " Ujar RIku riang dengan sedikit benjolan di kepalanya.

"tentu saja " Ujar Tenn percaya diri

"unn... arigatou Tenn-nii "

" oh iya Riku aku tadi bertemu dengan Nuansa- san , mulai besok ia yang akan menjaga mu ketika aku tidak ada rumah "

" benarkah... sudah lama sekali aku tidak bertemu dengan Nu-chan " ujar Riku terkejut.

"um.. itu benar " ujar Tenn mengangguk.

"Ngomong-ngomong kau masih memanggilnya dengan nama itu " imbuh Tenn tidak percaya

"Habis namanya terlalu panjang dan susah untuk diucapkan "

Sepertinya Tenn merasa terancam jika posisi kakak nya akan tergantikan oleh Nuansa.

Sementara itu disisi lain

"Hatchu.."

"Sepertinya ada yang membicarakan aku"

.

.

.

waktu berjalan cukup cepat hingga tak terasa malam menjadi semakin larut, melihat adiknya yang masih setia menonton sebuah acara di TV semenjak selesai makan malam membuat Tenn menasehatinya agar segera Tidur

"Riku jangan menonton TV terus segera istrirahat sekarang "

"mou... sebentar lagi Tenn-nii setelah film ini selesai"

Tenn hanya bisa menghela nafasnya lelah, ia pun akhirnya menghampiri Riku dan duduk di sebelahnya.

"memangnya kau sedang menonton film apa ?"

"ini film serial drama Bokura no yume "

"eh... bukankah itu--"

"iya itu serial drama favorit Tou-san dan Kaa-san "

"Riku"

"ayo Tenn-nii temani aku menonton film ini, sudah lama kan kita tidak nonton bersama seperti ini " ujar Riku memohon .

" baiklah hanya kali ini "

malam itu merupakan malam yang sangat dingin namun kehangatan tetap menyelimuti rumah sederhana tersebut.

"Tou-san Kaa-san jangan khawatir aku akan menjaga Riku dengan sekuat tenaga "

BERSAMBUNG.....

SEE U NEXT CHAPTER.....

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen4U.Com