Chào các bạn! Truyen4U chính thức đã quay trở lại rồi đây!^^. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền Truyen4U.Com này nhé! Mãi yêu... ♥

> Edogawa Ranpo - UI

SENPAI
EDOGAWA RANPO × IKEZAWA KEIKO

Bungou Stray Dogs.
© Kafka Asagiri

Story
© AuroraTerritory

Edogawa Ranpo.
Senpai terpintar yang pernah ku temui. Mengaku diri sebagai detektif. Meski merepotkan dan menyebalkan sih. Tapi tak ku sangka dia bisa meluluhkan hati ini.

Baka metantei.

— Ikezawa Keiko.

Menuju ke atap sekolah di mana di sana adalah tempat favoritnya. Sudah menjadi suatu rutinitas bagi seorang gadis bernama Ikezawa Keiko setelah jam pelajaran usai. Memilih untuk menarik dari keramaian kantin.

"Hahh.." Ia, Keiko menghela nafas lega ketika dirinya bisa menghabiskan waktu sendirian. Kini ia sedang tiduran di atas atap setelah memakan makan siangnya seraya mengamati langit biru yang cerah. Tak terlalu panas karena masih ada awan di atas.

Menguap kecil di susul dengan kantung mata yang memberat. Tak terasa ia malah mengantuk saking nyamannya. Keiko melihat arloji cantiknya yang mana jam istirahat masih berlangsung lama. Selama itu, ia bisa tidur sebentar di atas atap di temani dengan semilir angin yang makin membuatnya mengantuk saja. Perlahan ia memejamkan matanya.

"Keiko-chan!"

Alih alih memasuki alam mimpi, seseorang memanggilnya yang membuatnya mendecih. Ia membuka matanya sedikit dan suara yang memanggil namanya itu tak terdengar lagi.

Namun itu hanya berlangsung sesaat.

"Oy, Keiko-chan! Kau di sana kan?"

Ah, suara itu terdengar lagi. Suara yang sangat familiar di telinga seorang Ikezawa Keiko. Tidak hanya familiar, bahkan ia mengenal baik sang pemilik suara. Hendak mengabaikan pun akan percuma, karena ia tahu bahwa sang pemilik suara tak akan menyerah memanggilnya.

"Ugh.." Gerutu Keiko yang menyerah. Tidur siangnya hancur karena teriakan seseorang yang terus memanggilnya dari bawah sana. Ia pun membereskan kotak makannya sebelum ia turun dengan hati hati dari atap.

"Kei!-"

"-ko!-"

"-chan!!"

Saking banyaknya energi yang ada, dia yang memanggil Keiko benar benar tak menyerah membuat gadis itu merespon panggilan nya. Sampai mengeja setiap kata dari nama Keilo dengan teriakan.

"Ada apa, Ranpo-senpai?"

Edogawa Ranpo. Seorang siswa yang di akui kepintarannya se Jepang. Saking pintarnya, ia banyak menerima bantuan untuk memecahkan satu kasus sulit dari polisi setempat. Benar benar siswa hebat yang membanggakan sekolah. Namun sifatnya membuat orang orang meragukan kemampuannya /y.

"Ah! Akhirnya kau datang juga! Aku mencari mu kemana mana loh!" Ucap Ranpo dengan nada kesal namun terkesan ke kanakan. Sementara Keiko hanya menatap nya datar karena Ranpo menganggu tidur siangnya.

Keiko menghela nafas seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Jadi, ada apa? Kenapa berteriak memanggil ku? Suara mu tidak serak hah?" Sampai sampai Keiko menghujani Ranpo dengan berbagai pertanyaan yang terdengar sarkastik saking kesalnya.

Tapi, memang begitulah dia dengan sifat tsundere nya.

"Temani aku ke ruang komputer~!" Ucap Ranpo yang hanya menjawab satu pertanyaan dari sejuta pertanyaan yang Keiko berikan padanya. Ia tersenyum lebar dengan wajah tanpa dosa.

Keiko mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia teringat bahwa Senpai nya yang satu ini tak mengerti arah alias buta arah. Padahal ia sudah tiga tahun bersekolah di sini. Ranpo masih tak ingat dengan tata letak ruangan sekolahnya sendiri. Namun ia memaklumi hal itu.

"Ha? Kenapa harus aku?" Tanya Keiko bingung. Ia memang memaklumi Ranpo yang buta arah. Tapi, "bukankah kau terkenal seantero sekolah? Minta lah-"

"Aku meminta tolong padamu jadi aku hanya mau dengan mu!" Ucap Ranpo cepat memotong perkataan Keiko yang sukses membuat gadis itu salah tingkah bahkan terdiam.

Hanya mau dengan mu.
Keiko tak salah dengarkan?

Keiko menghela nafas pasrah. Ia mengalah.  Tak mau berdebat di siang hari yang makin menyengat. "Huh, baiklah," Ucap nya yang membuat Ranpo senang.

Tanpa basa basi lagi, Keiko mengantarkan Ranpo menuju ruang komputer setelah dirinya meletakkan kotak makannya di kelas.

"Sudah ku antar. Kalau begitu, aku pergi," Ucap Keiko ketika keduanya telah berada di depan ruang komputer. Ia baru melangkah selangkah, namun Ranpo sudah menahannya dengan mengenggam lengan tangan nya yang membuat langkah Keiko auto tertahan. Keiko menghela nafas lagi. "Kenapa?" Tanyanya dengan nada nanar seraya menoleh ke belakang— pada Ranpo.

"Kau lupa kalau aku tak bisa mengingat jalan?" Ucap Ranpo yang membuat Keiko terdiam. Diam karena ia berpikir.

Ah ya, ada benarnya juga. Jika Keiko meninggal kan Ranpo yang hanya sekedar meminta nya untuk mengantarkannya dan setelah ia selesai di ruang komputer, ia pasti kebingungan untuk kembali kan?

Tapi..

"Kenapa tidak meminta pada yang la-"

"Aku hanya ingin di bantu olehmu," Potong Ranpo memperlihatkan manik matanya. Sekali lagi, sukses membuat seorang Tsundere Akut alias Keiko salah tingkah. Bahkan memerah.

"B-baiklah baiklah! Aku akan menunggumu!" Ucap Keiko yang kemudian menarik tangannya dari Ranpo karena ia benar benar malu dan memerah sekarang.

Ranpo tersenyum karena ia melihat semburat merah di wajah Keiko itu. Namun ia sembunyikan. Ia simpan di hati bermaksud mengabadikan momen di mana ia berhasil menyentuh hati seorang Ikezawa Keiko.

"Kalau begitu, ayo masuk!" Ucap Ranpo dengan semangat dan menunjukkan sisi kekanakannya. Ia masuk ke ruang komputer bersama dengan Keiko yang di tariknya masuk agak paksa sih.

Duduk di satu komputer yang sama bersama. Ruangan yang sepi sunyi yang hanya ada beberapa 2-3 orang murid termasuk Ranpo dan Keiko pun terasa damai juga, pikir Keiko. Alat pendingin yang terus menyala itu membuat Keiko jadi mengantuk untuk kesekian kalinya. Namun ia tak bisa tidur sekarang karena Ranpo malah meminta bantuannya untuk menyalin catatan di komputer!

Keiko sempat menolak. Namun Ranpo sedikit merengek padanya. Keiko pun pasrah dan akhirnya menuruti nya. Sementara Ranpo santai. Ketika Keiko menyadari Ranpo yang santai seraya memakan keripik kentang yang entah ia dapat dari mana, ia segera mengancam Ranpo bahwa ia akan meninggalkan Ranpo jika Ranpo tak mencatat juga. Tentu saja, hal itu berhasil membuat Ranpo bergerak untuk mencatat.

Ranpo meletakkan pena nya setelah ia selesai mencatat. Ia melirik Keiko yang sedang tenang mencatat yang tampak nya catatan itu hanya tinggal beberapa baris saja.

Karena gabut dan tak tahu harus apa, Ranpo memilih untuk mengamati Keiko yang tepat berada di samping nya. Mengamati semuanya dari Keiko yang tentu semua hal itu ia sukai. Meski terkesan barbar, masih ada sifat manis semanis permen di diri Keiko ini.

Manik mata Ranpo kemudian teralihkan oleh sebuah keyboard di hadapannya dan juga Keiko. Ia tersenyum entah untuk apa.

"Keiko-chan," Panggil Ranpo yang hanya mendapat gumaman dari Keiko.

Keiko masih serius mencatat. Demi senpai menyebalkan nya yang sukses membuatnya salah tingkah bahkan memerah.

"Kau tahu mengapa U dan I di keyboard berdekatan?" Tanya Ranpo yang membuat kegiatan menulis Keiko terhenti sejenak. Keiko terkekeh sebelum akhirnya lanjut mencatat.

"Ayolah, Senpai. Kau tidak sebodoh itu," Ucap Keiko yang di balas kekehan oleh Ranpo. Membuatnya berhenti mencatat dan kini mengalihkan perhatian nya pada Ranpo. Heran terhadap kekehan Ranpo tadi.

"Aku memang tidak sebodoh itu. Aku bertanya padamu. Nah, menurutmu kenapa?" Tanya Ranpo belum memberikan jawaban yang tepat dari pertanyaannya. Membiarkan Keiko menebaknya.

Keiko mengernyitkan dahinya. Ia berpikir cukup keras. "Memang di situ tempatnya.. Mungkin?" Jawab Keiko yang tak berharap sedikitpun jawabannya benar. Merasa bahwa dia mustahil bisa mengimbangi kepintaran Ranpo yang luar binasa.

Ranpo menggeleng. Keiko sudah tahu bahwa reaksi itu yang akan diberikan Ranpo terhadap jawabannya. "Jadi, apa?" Tanya Keiko yang tampak nya menyerah. Ia penasaran dengan jawaban yang sebenarnya.

"Kau benar benar tidak tahu?" Ranpo meyakinkan Keiko. Sementara Keiko mengangguk pertanda ia benar benar tak tahu.

Ranpo terkekeh lagi kemudian di susul dengan senyuman di bibirnya. "U and I," Ucap Ranpo sedikit memberi clue walau itu sebenarnya sudah sangat jelas apa artinya.

Ya kan? :(

"You and I?" Keiko masih sedikit bingung. Ia masih memproses.

"Kau dan.. Aku?" Ucap Keiko yang kemudian dia memerah sendiri. Sementara Ranpo tersenyum senang dan sedikit tertawa melihat reaksi Keiko yang memerah.

Untuk kesekian kalinya. Ia berhasil menyentuh hati pujaan hatinya.

Story By AuroraTerritory

———————

Gimana gimana?

Sweet ya? Iya lah:( yang kita kita aja kalah /g.

Okeyy, sekian dari saya Ariseeina yang uwu ini:3

Jaa nee~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen4U.Com