✨ Bab 12 : Sang Paman Kembali
Saat semua orang tengah sibuk berkumpul tiba-tiba suara mengejutkan datang dari luar.
"Ada apa ini kenapa semua orang ada di sini?"
Mendengar suara yang tidak asing, serentak semua orang mengalihkan perhatiannya kepada orang yang baru datang.
"Ayah!"
Yang Shi seketika berlari kepada yang ia panggil ayah tersebut, sambil berurai air mata.
Yang Haiyun melihat putri keduanya berlari ke arahnya dengan berurai air mata mengerutkan keningnya. Ia mendadak menatap sekeliling dengan perasaan heran.
"Apa yang terjadi? Kenapa kamu menangis?" tanya Yang Haiyun saat Yang Shi berada di depannya.
"Ayah, sepupu Huan sepertinya tidak menyukai aku," jawab Yang Shi, "Ia membiusku lalu menguncikanku di dalam sebuah kamar dengan seorang pria sehingga aku kehilangan sesuatu yang sangat penting."
Mendengar hal itu mata Yang Haiyun langsung mencari dimana keponakannya berdiri. Bagi Yang Haiyun tak ada yang lebih penting selain mencari penjelasan dari kedua belah pihak.
"Huanhuan, apa benar yang dikatakan oleh Yang Shi?" tanya Yang Haiyun saat melihat Yang Yuhuan di sudut ruangan.
Yang Qian berjalan dengan kepala terangkat menuju pamannya, yang menatap dirinya dengan mata penuh kerinduan, Yang Yuhuan tahu bahwa hanya pamannyalah yang benar-benar tulus menyayangi dirinya.
"Keponakan ini memberi hormat kepada Paman." Yang Qian membungkuk layaknya memberi penghormatan kepada Pamannya. (Kalau salah maaf ya, Guys).
"Ayah! Aku ingin Yang Yuhuan di hukum," kata Yang Shi menunjuk ke arah Yang Yuhuan dengan berurai air mata palsu.
Yang Qian dan Su Yan yang mendengar itu pun hanya memutar matanya jengah.
"Diam, Yang Shi! Ayah, ingin bicara dengan Yang Yuhuan!!" Yang Haiyun membentak Yang Shi.
Mu Lin yang melihat itu tidak terima anaknya dibentak oleh suaminya sendiri.
"Sayang, kamu jangan kasar kepada anak kita. Bagiamana pun Yang Yuhuan telah menghancurkan masa depannya Yang Shi."
Su Yan mendengar Mu Lin berbicara buruk tentang Nonanya mengepalkan tangannya kemudian memberanikan diri berkata, "Tuanku, Nona Yang Yuhuan tidak bersalah, Nona hanya membela dirinya melawan orang-orang yang ingin mencelakainya."
"Diam! Pelayan tidak diizinkan untuk berbicara," kata Yang Shi sambil mempelototi Su Yan.
Su Yan yang dipelototi oleh Yang Shi diam dan bersembunyi dibalik punggung Yang Qian.
"Paman, bukan keponakan ini yang membuat Yang Shi kehilangan miliknya yang berharga, melainkan ia sendiri yang melakukannya."
Yang Qian berkata dengan tegas tanpa rasa takut sambil menceritakan apa yang terjadi kepada Yang Haiyun.
Yang Haiyun yang mendengar kelakuan putrinya hanya menggelengkan kepalanya, ia tidak menduga putrinya yang ia besarkan dengan penuh kasih sayang, tega berbuat seperti itu.
"Ayah, jangan dengarkan apa yang dikatakan oleh Yang Yuhuan. Itu semua tidak benar."
"Yang Shi, diam!"
Yang Haiyun membentak Yang Shi dan menyuruhnya diam. Melihat itu Mu Lin tidak terima melihat anaknya dibentak oleh ayahnya sendiri.
"Suamiku, Yang Shi tidak bersalah yang bersalah itu Yang Yuhuan! Dia yang menjebak Yang Shi!" Mu Lin menunjuk ke arah Yang Qian yang berdiri di sebelah Yang Haiyun sambil melotot dengan kejam.
Yang Haiyun menghela nafas melihat situasi yang semakin ramai dengan orang-orang yang penasaran dengan apa yang terjadi.
Su Yan ingin mengatakan sesuatu tapi ditahan oleh Yang Qian karena Yang Qian percaya kepada Paman pemilik tubuh yang sangat menyayanginya.
"Yang Yuhuan, tidak mungkin melakukan hal itu, bagaimana ia merencanakan semuanya? Ia hanya memiliki satu pelayan di sampingnya."
Yang Haiyun tidak habis pikir dengan pola pikir anak dan istrinya. Bagaimana ia bisa menuduh Yang Qian melakukan sesuatu yang mustahil dilakukan. Sedangkan ia hanya punya satu pelayan.
Semua orang yang ada di aula juga menganggukkan kepala, mustahil bagi Yang Yuhuan untuk melakukan hal itu. Semua orang menatap Yang Shi dengan pandangan tidak percaya bahwa dia telah menuduh sepupunya.
"Aku tidak menduga dewi yang selama ini aku puja-puja begitu kejam terhadap sepupunya."
"Iya, benar. Aku pun juga tidak percaya dia begitu tega menuduh sepupunya sendiri."
"Ternyata selama ini dia hanya pura-pura baik."
Mendengar perkataan orang-orang Yang Shi menundukkan kepalanya dan wajahnya menjadi pucat seputih kertas. Citra seorang dewi yang susah payah ia bangun hancur hanya karena Yang Yuhuan.
"Karena menuduh sepupunya, Yang Shi dihukum berlutut di makam leluhur seharian tanpa diberi makan dan minum," kata Yang Haiyun dengan tegas kemudian meminta pelayan menyeret Yang Shi ke makam leluhur mereka.
Mu Lin yang melihat itu menggelengkan kepalanya, ia ingin mengatakan sesuatu tapi Yang Haiyun sudah beranjak dari tempatnya berdiri.
"Suami! Suami, Yang Shi tidak bersalah," teriaknya parau tapi Yang Haiyun tidak mendengarkannya.
Yang Qian yang melihat itu pun tersenyum puas, satu balas dendam telah terselesaikan.
______________✨✨✨_____________
Update: Sabtu, 8 Oktober 2022.
Nb.
1. Maaf, part-nya sedikit soalnya tadi ada acara gitu gak sempat ngetik
2. Maafkan, kalau ceritanya tak sesuai dengan ekspektasi para pembaca.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen4U.Com