Zombie Apocallypse - 2 - Why?
Warning!! ⚠️
Fanfiction kali ini berisi pembunuhan, adegan kekerasan, penghianatan. Dan, beberapa oshi tersayang kalian ada yang jadi peran antagonis bahkan berujung kematian. Diharapkan bisa bijak meninggalkan komen.
Fyi, untuk konser di bab 1 ini aku pakai konser Reunion hanya saja lokasinya bukan ditempat yang sebenarnya. Lokasinya aku ganti ke Pulau Okinawa, Jepang.
Dan, untuk beberapa tokoh seperti Zero yang masih hilang, Sakura Haruki yang sudah mati bakalan ada di fanfiction ini, serta beberapa tokoh yang kemunculannya dikit di anime dan story game bakalan ada juga. Aku harap kalian ga bingung nanti kalau tiba-tiba ada chara Idolish7 yang muncul.
Terima kasih. Selamat membaca.
✧◝(⁰▿⁰)◜✧

Chapter sebelumnya:
"Apa barusan yang kau tanyakan Riku kun?" Tanya Otoharu.
"Sebenarnya siapa dalang dari semua kejadian ini?" Ulang Riku, semuanya seketika terdiam tidak tahu mau menjawab apa.
"Riku kun. Kau ingin tahu?" Tiba-tiba saja Banri merespon pertanyaan Riku itu.
"Jika Banri san tahu dan tidak keberatan" balas Riku.
Banri tersenyum secara misterius dan berjalan mundur ke arah pintu.
"Orang itu adalah ...,"
"Aku."
---------- Z.A ----------
Deg ...
Semua orang menatap terkejut Banri. "A-ahahaha ... Candaanmu tidak lucu Banri san" tawa Mitsuki dengan kikuk.
/smirk/
"Apakah wajahku terlihat bercanda Mitsuki kun?" Tanya Banri.
"...Bohong. Itu bohongkan ... Ban?" Tanya Yuki.
"Ban san ... Kenapa?" Tanya Momo.
"Oogami san. Kau ... yang merencanakan ini?" Tanya Iori.
Senyum sinis Banri semakin lebar dan membuat semua yang ada disana bergidik ngeri.
"Fufufu-- ahahahahaha!!"
anri tertawa dengan keras ketika melihat muka-muka syok dari para idol, manager, sachou, dan staff. Mereka amat sangat terkejut saat mengetahui Banrilah dalang dari semua kejadian ini.
"Banri san ... Kenapa?" Tanya Riku.
"Kenapa katamu huh? Sudah lama aku ingin sekali dunia ini hancur. Keinginan itu semakin kuat ketika lampu sorot menjatuhiku, membuat diriku tidak bisa kembali ke atas panggung,"
"..."
"Selama 1 tahun pemulihan aku berfikir, aku bisa tahan dengan kondisiku namun ternyata tidak. Bahkan saat aku menjadi manager kalian, rasa rinduku akan panggung sedikit terobati namun tidak sepenuhnya terobati. Maka dari itu, aku dan beberapa orang memutuskan untuk mengakhiri dunia ini."
Kyaaaa ...
Tidakk ...
Tolong ...
Suara teriakan minta tolong yang penuh dengan nada ketakutan, keputusasaan terdengar dengan jelas ditelinga mereka. Pandangan para idol, manager, sachou dan staff sedikit bergetar menatap Banri, dan ada sedikit pancaran mata ketakutan akan kehadiran Banri.
"Fufu~ karena hari ini aku cukup baik ... akan aku biarkan kalian hidup. Tapi tidak ntuk pertemuan kita selanjutnya." Banri membuka pintu dan berjalan mundur dengan perlahan kemudian berlalu begitu saja meninggalkan mereka semua dengan 1000 pertanyaan.
Minami yang berdiri didekat pintu langsung menutup pintu itu agar 'makhluk' yang memakan manusia hidup-hidup itu tidak masuk dan menghabisi nyawa mereka seketika.
"Jadi ... Bagaimana sekarang?" Tanya Ryuu.
Yang harus kita pikirkan sekarang adalah bagaimana kita keluar dari sini hidup-hidup. Urusan Banri ... Setelah posisi kita aman baru kita bahas. Kalian tidak masalahkan?" balas Otoharu.
"Tidak masalah" balas Rintaro, begitupun dengan yang lain. "Kalian sebaiknya beristirahat terlebih dahulu. Biar kami memikirkan rencananya terlebih dahulu kemudian akan kami katakan pada kalian" ucap Anesagi.
Idolish7, Trigger, Revale dan Zool duduk di sofa yang ada. Sementara Tsumugi, Anesagi, Rinto dan Shirou mengumpulkan barang-barang milik para idol untuk mengumpulkan barang-barang yang berguna untuk kedepannya. Yah, seperti obat-obatan, air minum, jaket dan selimut.
"Ban san" ucap lirih Momo.
Yuki merengkuh tubuh Momo dan memeluknya. Momo membalas pelukan Yuki dan diam-diam menangis karena kembali merasakan penghianatan yang dilakukan oleh temannya itu.
---------- Z.A ----------
Drap... drap... drap...
Hosh... hosh... hosh...
Tubuh atletis Haruki dengan cepat melewati mayat hidup yang berusaha untuk menangkap dirinya. Haruki sengaja mendorong jatuh sebuah finding machine agar pergerakan mayat hidup itu terhambat, namun sialnya malah mengundang lebih banyak mayat hidup untuk mengetahui lokasinya saat ini.
"Brengsek" umpat Haruki ketika salah satu mayat hidup itu meraih bahunya. Tanpa basa basi Haruki menusuk kepala mayat hidup itu dengan pensil mekanik yang dia bawa untuk membunuh mayat hidup yang menghalanginya.
Haruki menjatuhkan banyak barang untuk menghalangi jalan para mayat hidup itu agar dia bisa menjemput para idol, manager dan staff yang masih hidup.
---------- Z.A ----------
"Apa?! Mayat hidup itu akan segera kemari?" Tanya Zero kepada salah satu tentara.
"Ya. Makhluk itu akan segera kemari Zero san. Sakura san harus segera kemari dalam waktu 5 menit, jika tidak... mereka akan kesulitan untuk keluar dari gedung dengan keadaan utuh dan hidup!" Balas sang Komandan.
"Baiklah akan aku kabari Haruki, dan menyuruhnya untuk segera keluar dari sana secepatnya" ucap Zero.
Zero pun pamit untuk menghubungi Haruki dan mengatakan informasi yang baru saja didapatkan.
"Tes. Tes. Haru. Haruki" panggil Zero dari earphone-nya.
"Ada apa Zero?" Balas Haruki.
"Cepat bawa mereka keluar dari sana sekarang! Mayat hidup itu mulai memasuki gedung konser! Dan waktu kalian hanya 5 menit untuk keluar dari sana" kata Zero dengan cepat.
"Apa?! Baiklah aku akan segera menjemput dan mengeluarkan mereka dari sana. Dan tolong sebisa mungkin untuk menjauhkan mereka dari pintu keluar yang sudah kau amankan!" Balas Haruki.
"Ya, tapi tolong cepatlah."
---------- Z.A ----------
Haruki memutus sambungan telpon itu dan sedikit berlari menuju salah satu ruang ganti yang cukup besar untuk menampung 30 orang.
Brakkk!!
Haruki mendobrak pintu itu dan membuat kaget semua orang disana. Mereka sudah memasang pose untuk melawan namun mereka urungkan ketika menyadari siapa yang datang.
"Haruki?"
"Sakura san?"
"Sakura Haruki."
Nagi, Minami dan Otoharu menyebut nama yang sama.
"Ya ini aku. Dan aku tahu kalian butuh penjelasan saat ini, tapi nanti akan aku ceritakan ketika sudah keluar dari sini. Karena gedung konser ini sudah terkepung oleh mayat hidup itu, dan saat ini pasukan tentara sudah mengamankan pintu keluar untuk kita" jelas Haruki dengan cepat.
"Ya. Kita akan pergi dari sini" ucap Nagi.
"Tunggu dulu! Kau tidak bermaksud untuk menjebak kami bukan?" Tanya Tenn dengan penuh curiga.
"Apa maksudmu Kujo san? Sakura san tidak mungkin menjebak kita. Dan lagi pula jika Sakura san ingin menjebak seharusnya sejak awal Sakura san tidak mengorbankan nyawanya untuk sampai disini" balas Minami tersinggung.
"Sudah tidak apa Minami. Tidak masalah jika dirinya tidak mempercayaiku" Haruki menenangkan muridnya itu agar tidak terpancing.
"Sebaiknya kita mengikuti apa yang dikatakan Sakura san. Karena kita sangat tidak aman disini, sebaiknya kita berkumpul dengan tentara yang sudah menunggu kita diluar" ujar Otoharu yang disetujui oleh manager dan presdir yang lain.
Tidak membutuhkan waktu yang lama bagi mereka untuk sepakat dan keluar dari sana. Mereka masing-masing membawa tas yang memang menjadi isinya sangat dibutuhkan untuk dibawa, dan mereka membuat formasi lingkaran dimana mereka yang jago bela diri ditempatkan disisi luar dan yang tidak bisa bela diri dan juga mempunyai penyakit ditempatkan didalam lingkaran.
Untung saja para mayat hidup itu belum mengendus jalan keluar yang sudah disiapkan Haruki dan Zero jadi mereka dengan mudah keluar dari sana. Dan, betapa terkejutnya mereka saat melihat sosok yang membantu mereka untuk keluar dari gedung konser.
Zero.
Sosok yang mereka kira sudah mati kini bediri dihadapan mereka dengan wajah cemas karena mereka terlalu lama didalam sana. Haruki memberi perintah kepada yang lain untuk masuk kedalam truck tentara dan mereka siap untuk pergi dari sana.
---------- Z.A ----------
Meanwhile disuatu tempat. Terlihat beberapa sosok manusia tengah berdiri disebuah ruangan, mereka menatap ke suatu layar yang menampilkan hasil penelitian yang mereka lakukan.
Dan salah satu mereka pun mengatakan, "Reformasi dunia-pun dimulai."

🧟Bersambung🧟♀️
29 Maret 2022, 21:05 WIB.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen4U.Com